Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Jepang berkomitmen menambah dukungan pendanaan untuk proyek infrastruktur berkualitas di kawasan Asia mencapai US$200 miliar dalam lima tahun ke depan.
Hal itu disampaikan CEO, Executive Managing Director Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Tadashi Maeda kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla saat keduanya bertemu di Kantor Wapres, Jumat (21/10/2016).
Sebelumnya, Perdana Menteri Shinzo Abe mencetuskan program For Quality Infrastructure Partnership dengan ketersediaan dana sebesar US$110 miliar selama lima tahun ke depan. Namun, kini kembali ditambah menjadi US$200 miliar.
“Saya menjelaskan kepada Wapres Kalla tentang perkembangan terkini terkait For Quality Infrastructure Partnership yang persediaan dananya ditingkatkan,”katanya.
Maeda menyebutkan, program pembiayaan itu menyasar kerjasama proyek-proyek infrastruktur berkualitas tinggi di pasar internasional, khususnya kawasan Asia.
Sebelumnya, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyebutkan program kemitraan untuk investasi bagi masa depan Asia itu merespons kebutuhan yang besar dalam pembangunan infrastruktur.
Pernyataan PM Abe itu ditafsirkan sebagai upaya Tokyo mengimbangi langkah China yang memobilisasi dana melalui pembentukan Asia Infrastructure Investment Bank (AIIB).
Institusi itu telah mendapat dukungan sejumlah negara seperti Inggris dan Jerman, belakangan Indonesia masuk dalam skema tersebut.