Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AHY Sebut Investor China hingga Belanda Minati Proyek Giant Sea Wall

Menurut AHY, investor dari China, Korea Selatan, Jepang, hingga Belanda telah menyatakan minat investasi di proyek tanggul laut raksasa atau giant sea wall.
Warga memancing saat ombak besar di kawasan pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Senin (2/1). / Bisnis-Himawan L Nugraha
Warga memancing saat ombak besar di kawasan pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Senin (2/1). / Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY mengungkap investor dari beberapa negara telah menyatakan minat untuk terlibat dalam proyek pembangunan tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall.

AHY memaparkan bahwa beberapa pernyataan minat telah disampaikan oleh beberapa investor dari berbagai negara terkait proyek giant sea wall tersebut, baik para investor Asia hingga Eropa.

"Iya, sudah berdatangan sebetulnya kepada kami pada saat international conference kemarin maupun di kesempatan-kesempatan sebelumnya. Dari China misalnya, Korea Selatan, kemudian ada Jepang. Selain itu, ada juga dari Belanda dan negara-negara Eropa lainnya," kata AHY dalam acara Kick-Off Misi Ekonomi Belanda ke Indonesia pada Senin (16/6/2025) di Jakarta.

Khusus untuk Belanda, AHY menyebut mereka sebenarnya telah melakukan studi kelayakan atau feasibility study (FS) terkait proyek ini pada 2020 lalu. Dia menuturkan, Pemerintah Indonesia kini akan kembali menindaklanjuti hasil studi tersebut dengan melakukan dialog bersama dengan Belanda.

Dia menambahkan, tindaklanjut tersebut mencakup pembaruan kajian kelayakan, diskusi teknis hingga rencana bantuan teknologi yang akan diberikan. AHY melanjutkan, Belanda memiliki tantangan geografis yang serupa dengan Indonesia sehingga membuat Negeri Kincir Angina itu terus berinovasi terkait teknologi tanggul laut raksasa. 

"Disini kami akan terus membuka komunikasi dan kerjasama yang saling menguntungkan. Kami juga menjembataninya dengan project facilitation office, melalui itu nanti kami akan mendengarkan masukan-masukan dari pihak Belanda dan juga sebaliknya," jelasnya. 

AHY melanjutkan, pemerintah akan terus mendorong skema pembiayaan kreatif (creative financing) dalam proyek giant sea wall. Hal tersebut mengingat besarnya biaya yang diperlukan untuk merampungkan keseluruhan proyek ini.

"Mengingat panjangnya pantai utara Jawa itu sekitar 500 kilometer, dari perhitungan awal kita untuk Jakarta saja itu sekitar US$8 miliar atau sekitar Rp120 triliun. Sementara, [biaya proyek] keseluruhan itu bisa mencapai US$80 miliar," katanya.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo memastikan proyek pembangunan Tanggul Laut Raksasa (Giant Sea Wall) di pesisir utara Jawa bakal berjalan. 

Dia pun menawarkan proyek itu di hadapan para investor dalam acara international Conference on Infrastructure (ICI) di JCC, Rabu (11/6/2025) pekan lalu.

Dody mengatakan, proyek Giant Sea Wall akan membentang dari Cilegon, Banten hingga Gresik, Jawa Timur. 

"Proyek ini membuka pintu untuk investasi panjang dan ketahanan iklim yang terintegrasi," ujarnya.

Menurutnya, pembangunan Giant Sea Wall itu diperlukan untuk melindungi kawasan pantai utara Jawa.

"Kami sedang membangun program Giant Sea Wall yang membentang dari Cilegon ke Gresik, Jawa Timur, untuk melindungi kawasan laut utara Jawa," ucap Dody.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper