Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Kenaikan Ekspor Garmen Baru November

Garmen adalah komoditas industri manufaktur penyumbang nilai ekspor terbesar kedua buat Indonesia selain CPO.
Kegiatan di salah satu pabrik tekstil di Jawa Tengah/Antara-R. Rekotomo
Kegiatan di salah satu pabrik tekstil di Jawa Tengah/Antara-R. Rekotomo

Bisnis.com, JAKARTA - Kenaikan pesanan dari luar negeri dalam beberapa bulan terakhir baru berdampak pada nilai ekspor garmen mulai November.

Lembaga riset dan analisis IHS Markit pada awal Oktober menyatakan salah satu pendorong peningkatan aktivitas industri pada September adalah kenaikan permintaan ekspor, terutama dari Eropa.

Laju pertumbuhan pesanan ekspor adalah yang paling tajam dalam 28 bulan terakhir dengan 19% dari produsen yang disurvei menyatakan kenaikan pesanan dari luar negeri.

Dorongan ekspor tersebut mempertahankan industri manufaktur Indonesia pada posisi ekspansif. Nikkei Indonesia Manufacturing Purchasing Manager Index naik dari level 50,4 pada Agustus ke level 50,9 pada September.

Wakil Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Anne Sutanto mengatakan industri garmen sudah merasakan kenaikan permintaan dari luar negeri dalam beberapa bulan terakhir. Kenaikan permintaan tersebut berasal dari brand luar negeri yang mempersiapkan barisan produk musim dingin mereka.

“Order memang ada kenaikan, kondisinya sesuai dengan yang [perusahaan[ kami alami. Namun, untuk Indonesia secara keseluruhan perlu dilihat lagi,” katanya kepada Bisnis pada Senin (17/10/2016).

Dia memperkirakan dampak kenaikan order baru tampak pada data perdagangan November sesuai dengan tren periodik industri garmen. Nilai ekspor garmen Indonesia biasanya memuncak pada April-Agustus dan November-Januari.

“Posisi ekspor secara value free on board pada April sampai dengan Agustus. Naik lagi pada November-Januari,” kata Anne.

Data BPS menunjukkan nilai ekspor pakaian jadi Indonesia naik 1,64% dari US$5,53 miliar pada Januari-September 2015 menjadi US$5,44 miliar pada Januari-September 2016. Nilai ekkspor garmen merosot 8,34% pada September 2016 dibandingkan Agustus 2016.

Garmen adalah komoditas industri manufaktur penyumbang nilai ekspor terbesar kedua buat Indonesia selain minyak kelapa sait (CPO). Nilai ekspor garmen pada 2015 mencapai US$6,41 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper