Bisnis.com, JAKARTA--Pembangkit listrik bertenaga gas terbesar di Indonesia dengan kapasitas total 1.350 megawatt (MW) bakal dibangun di Banten dalam kurun waktu lima tahun mendatang.
Rencana pembangunan tersebut tertuang dalam nota kesepahaman yang dilakukan antara PT Banten Global Development (BGD) yang merupakan badan usaha milik daerah (BUMD) provinsi Banten dengan Badan Bisnis Indonesia-Australia atau Australia Indonesia Business Council (AIBC).
Direktur Utama BGD Sudibyo mengatakan pihaknya telah mempersiapkan lahan seluas 770 hektare di ujung Sungai Cisadane, Tangerang, Banten. Menurutnya, di wilayah tersebut akan dibangun kawasan industri yang di dalamnya terdapat PLTG tersebut. Sudibyo menjelaskan saat ini pihaknya tengah melakukan studi kelayakan termasuk kesiapan legal untuk pembangunan PLTG ini. Dia menyatakan nilai investasi yang diperkirakan mencapai US$1,3 miliar atau Rp16,9 triliun. Dengan asumsi nilai investasi untuk tiap 1 MW adalah US$ 1 juta.
Proyek pembangkit ini bakal menjadi milik dari investor atau pengembang listrik swasta (Independent Power Producer/IPP) yang bekerjasama dengan BGD. Sementara itu, AIBC akan mengkoordinasikan beberapa perusahaan swasta Australia sebagai investor.
"Sudah ada investornya yang berkomitmen membangun pembangkit listrik. Nanti pembangkit ini akan mendukung daerah ini menjadi daerah apapun yang akan dikembangkan," katanya usai penandatangan nota kesepahaman di Jakarta, Senin (10/10/2016).
Namun demikian, dia belum bersedia menyatakan siapa saja investor yang meminati pembangunan PLTG tersebut. Yang jelas menurutnya, investor ini sudah memiliki skema pembangunan PLTG dengan kapasitas jumbo ini.
Selain untuk memasok listrik di kawasan industri, Sudibyo menjelaskan listrik dari pembangkit itu bisa juga dialirkan ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) guna memperkuat sistem kelistrikan daerah sekitar.