Bisnis.com, JAKARTA-- Pemerintah menyatakan progres pengadaan lahan untuk tol Medan—Kualanamu—Tebing Tinggi (MKTT) telah mencapai 87,4%, dan ditargetkan selesai pada akhir tahun ini.
"Kita optimis Desember, mudah-mudahan kalau tidak ada kendala akan beres,”ujar Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hediyanto W Khusaini seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (20/09).
Tol MKTT sepanjang 61.75 kilometer dibagi menjadi tujuh seksi. Seksi I dan II yakni Medan-Parbarakan-Kuala Namu sepanjang 17,8 kilometer dibangun oleh pemerintah menggunakan pinjaman dari China, dengan progres konstruksi saat ini mencapai 51,6%. Sementara sisanya oleh PT Jasa Marga Kualanamu Tol (JMKT) yakni Parbarakan-Tebing Tinggi sepanjang 43,95 kilometer dengan progres konstruksi 49,2%.
Saat ini progres pengadaan lahan ruas Medan-Kuala Namu secara total mencapai 87,40 persen. Pada seksi Parbarakan-Tebing Tinggi, progresnya sudah mencapai 87,51 persen. Jika target pembebasan lahan bisa dipenuhi, Hediyanto berharap pada Juni 2017 untuk Seksi Medan-Kualanamu bisa dioperasikan. Sementara untuk Tol MKTT secara keseluruhan ditargetkan dapat beroperasi pada 2018.
Hediyanto mengatakan pihaknya juga telah meninjau pengerjaan Tol Medan – Binjai. Dia menerangkan bahwa secara umum ,pembebasan lahan di Tol Medan-Binjai sudah bagus bahkan dirinya optimis bisa selesai pada Desember 2016.
“Hampir 90%sudah selesai yang sisi Binjai seksi 2 dan 3. Sementara Seksi 1 yang ke arah Medan memang masih menunggu proses karena masih banyak bidang-bidang tanah yang perlu kita bebaskan tapi intinya tidak terganggu lagi kontraktor bekerja,” jelas Hediyanto.
Untuk pembebasan lahan, dia mengatakan tantangan terbesarnya berada di dalam Kota Medan. Pihaknya mendata ada tanah sekitar 2 kilometer yang belum dibebaskan namun apabila pembebasan lahan sesuai jadwal, dua ruas tol tersebut siap beroperasi di 2018.