Bisnis.com, JAKARTA – PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) menargetkan produksi alumunium tahun ini mencapai 247.000 ton atau turun dibanding tahun lalu akibat ada perbaikan dari salah satu turbin yang dimiliki.
Presiden Direktur PT Inalum Winardi Sunoto mengatakan akibat ada perbaikan satu dari delapan turbin yang dimiliki, perusahaan menurunkan target produksi menjadi 247.000 ton pada tahun ini. Adapun produksi alumunium tahun lalu mampu mencapai 257.000 ton.
Dia berharap penurunan produksi tidak akan berpengaruh terhadap penjualan.
“Walaupun harga relatif turun dari tahun lalu tapi dari sisi biaya kami akan kendalikan. Mudah-mudahan bottomline-nya sama dengan tahun lalu,” ujarnya di kantor Kementerian Perindustrian, Kamis (15/9/2016).
Saat ini kapasitas produksi perusahaan mencapai 265.000 ton per tahun. Hingga Agustus 2016, produksi alumunium sudah sekitar 170.000 ton atau melampaui target sampai 3%.
Sebelumnya, Inalum juga tengah menjajaki investasi untuk membangun dua fasilitas produksi baru, yaitu alumina refinery dan smelter alumunium untuk mencapai target produksi alumunium ingot hingga 1 juta ton pada 2025.
“Alumina refinery kapasitas 1 juta ton per tahun nilai investasinya sekitar US$700 juta. Smelter akan kami optimalkan dari yang ada menjadi 300.000. Smelter yang baru nilainya sekitar US$800 juta untuk menjadi 200.000 ton per tahun. Kami harapkan secepatnya bisa dimulai, mungkin awal tahun depan