Bisnis.com, BATAM -Investor Singapura meminati Batam, Bintan, dan Karimun sebagai lokasi penanaman modal mereka.
Economic Development Government Singapura dalam pertemuan dengan BP Batam menyatakan tertarik untuk berinvestasi di sepuluh sektor indutri potensial di Batam, Bintan, dan Karimun.
"Kami fokus untuk menindaklanjuti 10 item yang telah kami rancang di kawasan Batam, Bintan, Karimun," kata perwakilan delegasi EBD Ms Jayashree Sadanandan sesuai rilis yang disampaikan BP Batam, Rabu (7/9/2016).
Sektor tersebut adalah industri kreatif dan digital ekonomi di Batam, oil and gas storage industry (industri minyak dan gas) dan shipbuilding (perkapalan) di Karimun dan Batam, serta akan terus digali potensi lain yang ada di wilayah lainnya baik Bintan dan Tanjungpinang.
Perwakilan EDB yang melakukan pertemuan di Batam adalah Director International Policy Jayashree Sadanandan, Micheal Goutama, Vice Chairman, Chamber of Commerce and Industry Singapura. Sebagai fasilitator hadir Mohammad Zainal Fattah, Asisten Deputi Infrastruktur Sumber Daya Air Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, serta delegasi dari Badan Pengusahaan Batam, Bintan dan Karimun.
Sementara dari BP Batam hadir Anggota 4 Deputi Bidang Pengusahaan Sarana Usaha Lainnya, Purba Robert M Sianipar.
Delegasi EDB Singapura mengungkapkan pertemuan kali ini digagas usai pertemuannya dengan Presiden RI yang menyatakan banyak perubahan di Batam saat ini termasuk dengan diluncurknnya program izin investasi 3 jam (i23J) dan kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK) yang beberapa hari lalu diluncurkan.
Untuk mengapresiasi apa yang telah di dilakukan pemerintahan Indonesia, kata dia, EDB Singapura terus menyeberluaskan informasi positif ini kepada investor Singapura, dan dalam konteks Join Action Roadmap for The Working Group on BBK (Batam, Bintan dan Karimun).
Pada pertemuan kali ini delegasi Singapura fokus pada bagaimana membentuk aksi dan menggagas serangkaian terobosan kerjasama Indonesia (Batam, Bintan, Karimun) - Singapura, dengan langsung melakukan pendekatan pada pemangku kepentingan terkait prospek sejumlah sektor industri tersebut.
Melalui BP Batam, EDB Singapura mengharapkan dapat kembali meneruskan sebuah era baru kolaborasi yang lebih kuat dalam membangun Batam, Bintan dan Karimun dengan dukungan dari Presiden.
"Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas diluncurkannya sebuah tools yang selama ini ditunggu dan ditanyakan oleh para investor yakni i23J (izin investasi tiga jam) dan KLIK di Batam," kata dia.
Sementara itu Anggota 4 Deputi Bidang Pengusahaan Sarana Usaha Lainnya menyampaikan, bahwa The Working Group ini merupakan pengejawantahan kerjasama Indonesia dengan Singapura untuk memajukan Batam, Bintan dan Karimun yang lokasinya sangat dekat dengan Singapura.
Puncak dari The Working Group ini adalah pertemuan kedua kepala negara yakni Presiden RI dengan Perdana Menteri Singapura untuk nantinya mengevaulasi dan melihat secara real hasil dari The Working Group Ini.
"Dua kepala negara memberikan dukungan yang luar biasa. Pada masa pemerintahan Pak Jokowi ini, kami diminta lebih riil berfokus pada hasil. Dengan program-program yang memudahkan investasi seperti i23J dan KLIK, kami harapkan ini akan menjadi sarana bagi investor asing sehingga dapat meningkatkan investasi di Batam, Bintan dan Karimun," kata Robert.