Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENYELAMATAN MERPATI: GMF Siap Kelola Merpati Maintenance Facility

PT Garuda Maintenance Facility (GMF) anak usaha Garuda Indonesia siap mengelola bisnis perawatan pesawat milik PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) tersebut melalui pola kerja sama operasional (KSO) untuk meningkatkan kapasitas perusahaan.
GMF AeroAsia/gmf-aeroasia.co.id
GMF AeroAsia/gmf-aeroasia.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Fasilitas perawatan pesawat miliik Merpati Airlines, Merpati Maintenance Facility (MMF), dalam waktu dekat akan dikelola oleh Garuda Maintenance Facility.  

PT Garuda Maintenance Facility (GMF) anak usaha Garuda Indonesia siap mengelola bisnis perawatan pesawat milik PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) tersebut melalui pola kerja sama operasional (KSO) untuk meningkatkan kapasitas perusahaan.

Penandatangan nota kesepahaman (MoU) kerja sama dilakukan antara Dirut GMF Juliandra Nurtjahjo dan Dirut MMF Suharto, yang disaksikan Dirut Merpati Capt. Asep Ekanugraha dan Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha, Kementerian BUMN Aloysius K. Ro, di Jakarta, Selasa (6/9/2016).

Menurut Aloysius, KSO GMF-MMF merupakan langkah lanjutan dalam pelaksanaan restrukturisasi Merpati, mulai dari kebijakan merumahkan karyawan, memberdayakan MMF, hingga mencari investor untuk menghidupkan kembali perusahaan.

"Sinergi antara GMF dengan Merpati kerjasamanya bersifat setara, saling mengisi sesuai dengan kapasitas masing-masing. Kita menyerahkan kemitraan kedua pihak secara bisnis (b to b)," kata Aloysius.

Ia menambahkan, setelah penjajakan dilakukan maka KSO secara resmi dapat dimulai pada Oktober 2016.

Sementara itu, Direktur Utama GMF Juliandra Nurtjaho mengatakan, tertarik untuk bersinergi dengan MMF selain karena dorongan dari pemegang saham dalam rangka penyelematan Merpati, juga terkait dengan potensi yang dimiliki MMF untuk dikembangkan.

"Merpati memiliki kemampuan perawatan pesawat bermesin turbo propeller dan punya fasilitas atau bengkel di Surabaya yang melayani perawatan pesawat yang beroperasi di wilayah Timur Indonesia, sedangkan Garuda memiliki kapasitas lebih besar dengan menguasai bisnis perawatan jenis turbo jet," ujar Juliandra.

Ia menambahkan, keingingan GMF untuk bermitra dengan MMF sejalan dengan peningkatan kapasitas perawatan pesawat di Tanah Air yang saat ini terus meningkat.

"Jumlah pesawat yang beroperasi di domestik saat ini lebih dari 900 unit yang membutuhkan perawatan secara rutin. Ini menjadi pasar yang potensial untuk dikembangkan," katanya.

Total nilai bisnis perawatan pesawat saat ini berkisar 1 miliar dolar AS, sementara kemampuan atau pangsa pasar GMF baru berkisar 350 juta dolar-400 juta dolar AS.

Meski begitu, Juliandra tidak merinci target yang ditetapkan dari KSO GMF dengan MMF karena masih dalam tahap persiapan dan baru beroperasi pada Oktober 2016.

Ia hanya menjelaskan, bahwa pada tahun 2016 target pendapatan GMF mencapai sekitar 370 juta dolar AS, tumbuh 26 persen dibanding pendapatan tahun 2015.

Saat yang bersamaan GMF diproyeksikan mencetak laba bersih sebesar 50 juta dolar AS, melonjak 72 persen dari sebelumnya sekitar 36 juta dolar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper