Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Airlangga Adukan Hambatan Sektor Industri ke Darmin

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melaporkan sejumlah hambatan pengembangan sektor industri ke Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.nn
Airlangga Hartarto/JIBI-Yayus Yuswoprihanto
Airlangga Hartarto/JIBI-Yayus Yuswoprihanto

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melaporkan sejumlah hambatan pengembangan sektor industri ke Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.

Dia mengatakan beberapa sektor industri memerlukan deregulasi terutama untuk meningkatkan daya saing dan minat investasi. Dia mengemukakan sebagian hambatan terkait gas dan listrik yang dari sisi harga belum terjangkau. Menurutnya, pemerintah memiliki wacana untuk menekan harga gas di bawah US$5/MMbtu.

"Nah, itu yang sedang dipelajari, rapatnya nanti sore, jadi akan berlanjut nanti sore. Kemarin dalam rapat sudah kita sampaikan, ada wacana agar harga gas ini bisa di bawah US$ 5/MMbtu," ucapnya, di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (29/8/2016).

Hambatan berikutnya terkait pembebasan lahan untuk kawasan industri yang dibatasi 400 hektare per provinsi per investor. Hal itu tidak sesuai dengan rencana pengembangan kawasan ekonomi khusus dan kawasan industri.

Selanjutnya, hambatan per sektor industri misalnya industri dasar daur ulang seperti baja dan kertas yang terhalang masalah lingkungan. Airlangga juga menyampaikan bahwa pemerintah akan fokus pada penciptaan produk dalam negeri, termasuk pembangunan tenaga listrik.

"Tentu multiplier effect harusnya sebanyak-banyaknya untuk industri di dalam negeri. Oleh karena itu power plant sebanyak-banyaknya sampai di mana bisa dari dalam negeri," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Veronika Yasinta

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper