Bisnis.com, JAKARTA - PT Cakrawala Bumi Sejahtera siap melanjutkan proyek pengembangan apartemen Point 8 di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, setelah sempat tertunda sejak 2012 lalu. Perusahaan menjanjikan proyek rampung pada akhir 2017.
Direktur Utama PT Cakrawala Bumi Sejahtera (PT CBS) Untung Sampurno mengatakan, proyek tersebut tertunda akibat tersendatnya penerbitan izin mendikan bangunan (IMB) setelah pergantian rezim pemerintah di DKI Jakarta 2012 lalu.
Padahal, saat itu sekitar 400 hingga 500 unit telah terjual dari total 1.062 unit yang disediakan pada dua menara apartemen Point 8. IMB kini telah diterbitkan sejak 21 Juli 2016, sehingga praktis pembangunan kembali dilanjutkan sejak awal bulan ini.
“Konsumer kami yang dahulu beli sampai sekarang masih loyal sekali dan sangat berharap proyek ini rampung. Kami janjikan, jika akhir tahun depan masih belum rampung atau terlambat lagi, kami akan kembali bayar denda. Jadi, dua kali bayar denda,” katanya, Kamis (25/8/2016).
Untung mengatakan, proyek ini semula dipasarkan dengan harga sekitar Rp10 juta per meter persegi (m2), tetapi kini telah meningkat menjadi Rp17 juta per m2. Selain itu, PT CBS pun melengkapi apartemen ini dengan sejumlah fasilitas pendukung baru tanpa memberikan tambahan harga kepada pembeli lama.
Nuansa Bali
Apartemen bernuansa Bali ini akan dilengkapi oleh fasilitas pengelolaan air siap minum dan sambungan pipa gas LNG langsung ke tiap unit. Dengan demikian, tidak perlu lagi ada lalu lintas troli pengangkut galon air dan tabung gas ke apartemen yang kerap merusak bangunan dan mengganggu kenyamanan penghuni.
Pengembang juga memberi fasilitas lampu LED 30 watt yang hemat energi hingga 60% dan bisa bertahan selama 60 jam bila listrik padam. Selain itu, sudah disiapkan pula aplikasi cerdas yang memungkinkan jalur komunikasi yang efektif antara penghuni dengan pengelola untuk memudahkan penanganan keluhan konsumen.
“Mungkin kita satu-satunya apartemen kelas middle di Jakarta Barat yang sekomplit ini dengan harga yang masih rendah. Penghuni juga pasti akan lebih hemat tinggal di apartemen ini,” katanya.
Direktur Keuangan PT CBS Haryono mengatakan, PT Bank Bukopin selaku mitra penyalur kredit proyek Point 8 telah menyampaikan langsung komitmennya di hadapan konsumer lama Point 8 untuk membiayai proyek ini hingga rampung.
“Selama periode krisis tiga tahun kemarin kami selalu rutin bayar bunga. Kondisi keuangan kami tetap sehat, tidak ada karyawan yang di-PHK, sehingga bank percaya untuk tetap bekerja sama,” katanya.
Menara Baru
Haryono mengatakan, setelah dua proyek ini rampung, PT CBS akan melanjutkan dengan tiga menara baru lagi. Total investasi untuk kelima menara ini mencapai Rp500 miliar, atau Rp100 milair per menara.
Apartemen Point 8 dikembangkan dalam dua tipe, yakni studio dengan 28,5 m2 dan 2 kamar tidur dengan 46 m2. Kenaikan harga unit diestimasikan 15%--20% per tahun.
Proyek ini dikembangkan di atas lahan seluas tiga hektar dan mencakup juga business park dan hotel. Sejauh ini, business park tahap pertama sebanyak 34 unit telah habis terjual, sedangkan tahap kedua dengan jumlah yang sama kini sudah 70% konstruksinya dan terjual 80%.
Widiyanto, Principat Ray White Puri Indah selaku konsultan pemasaran Point 8 mengatakan, PT CBS memberikan promosi cicilan uang muka hingga 12 kali dan bonus satu AC per unit. Bagi pembeli loyal yang membawa konsumer baru, pengembang memberikan uang tunai Rp10 juta, sedangkan pembeli baru yang membawa pembeli lainnya mendapatkan Rp5 juta.