Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Politisi PKS: Lebih Baik Produksi Rokok Ditiadakan

Ketua Bidang Kesejahteraan Rakyat DPP PKS Fahmi Alaydroes menyatakan memang lebih baik produksi rokok itu ditiadakan dengan kemauan politik kuat dari pemerintah.
Rokok dijual di sebuah gerai waralaba, di Jakarta, Minggu (21/8/2016)./JIBI-Dwi Prasetya
Rokok dijual di sebuah gerai waralaba, di Jakarta, Minggu (21/8/2016)./JIBI-Dwi Prasetya

Kabar24.com, JAKARTA - Pemerintah diharapkan menjadikan kenaikan harga rokok untuk membatasi konsumsi, bukan untuk meningkatkan pendapatan negara.

Lebih dari itu, Ketua Bidang Kesejahteraan Rakyat DPP PKS Fahmi Alaydroes menyatakan memang lebih baik produksi rokok itu ditiadakan dengan kemauan politik kuat dari pemerintah.

"Dengan menaikkan harga rokok sampai puluhan ribu rupiah sebungkus diharapkan akan membatasi tingkat konsumsi, terutama bagi anak-anak," kata Fahmi Alaydroes dalam rilis yang disampaikan di Jakarta, Selasa (23/8/2016).

Menurut Fahmi, kebijakan menaikkan harga rokok seharusnya dipandang sebagai upaya pengendalian tingkat konsumsi, jangan dijadikan instrumen peningkatan pendapatan negara.

Pada prinsipnya, ujar dia, rokok itu sebaiknya ditiadakan, serta negara juga harus melindungi rakyatnya dari bahaya rokok, baik perokok aktif maupun pasif.

Karena itu, Fahmi menegaskan perlu adanya kemauan politik yang kuat dan serius dari pemerintah untuk melindungi bangsa Indonesia dari bahaya konsumsi rokok.

"Harus ada kebijakan dan regulasi yang mengatur dan mengendalikan produksi, distribusi, dan konsumsi rokok," katanya lagi.

Ia mengingatkan bahwa bila peredaran komoditas rokok di tengah masyarakat tidak dikendalikan, maka akan menjadi beban tersendiri bagi negara.

Sebelumnya, Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta mengapresiasi dan menyambut positif rencana kenaikan harga rokok yang bakal segera diberlakukan pada masa mendatang di Tanah Air.

"Rencana tersebut bisa membatasi kebiasaan anak remaja yang mulai mencoba-coba merokok," kata Oesman Sapta.

Menurut Oesman, dengan kenaikan harga rokok, anak remaja yang mencoba memulai merokok akan berpikir ulang membeli rokok karena harganya semakin mahal.

Apalagi, lanjutnya, bagi remaja dari golongan keluarga menengah, sehingga dengan demikian ke depannya diharapkan jumlah para perokok pemula akan berkurang.

Dia juga berpendapat bahwa kenaikan harga rokok juga akan berimbas kepada kenaikan harga tembakau, sehingga petani juga bisa lebih diuntungkan serta kesejahteraannya juga bakal meningkat.

Wacana pemerintah yang ingin menaikkan harga rokok hingga dua kali lipat dinilai bakal membantu APBN, karena berpotensi meningkatkan penerimaan negara, kata Ketua DPR RI Ade Komarudin.

"Kalau dinaikkan harganya, otomatis penerimaan negara dari sektor cukai akan meningkat. Itu artinya, menolong APBN kita supaya lebih sehat di masa mendatang," kata Ade Komarudin.

Selain itu, ujar dia, usulan pemerintah terkait dengan kenaikan harga rokok itu, juga akan dapat mengurangi perilaku konsumtif masyarakat terhadap rokok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper