Bisnis.com, Jakarta—Bank Indonesia melaporkan hasil survei hingga pekan ketiga Agustus 2016 menunjukkan kencenderungan deflasi di level 0,06%.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Indeks harga konsumen (IHK) sepanjang Juli 2016 mengalami kenaikan atau inflasi sebesar 0,69% (month on month/mom) dan 3,21% (year on year/yoy).
“Inflasi cukup baik bulan ini. Pekan ketiga, kami melihat ada deflasi sekitar 0,06%,” kata Gubernur BI Agus Martowardojo usai Acara Peluncuran BI Institute di Gedung BI, Jakarta, Senin (22/8/2016).
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara menyatakan terjadinya deflasi lebih disebabkan oleh pola musiman usai bulan puasa pada Juni 2016 dan Juli 2016 yang mana juga terdapat momentum Idul Fitri. Secara pola, usai masa Lebaran, harga-harga barang mengalami penurunan.
“Sampai di Agustus juga tampaknya perkembangannya masih deflasi. Lebih seasonal, polanya. Setelah kenaikan harga di Lebaran, kemudian ada koreksi ke bawahnya,” ucapnya.
Capaian inflasi Juli 2016 merupakan yang terendah dalam lima tahun terakhir atau sejak 2012. Inflasi Juli 2014 dan Juli 2015 sebesar 0,93%, Juli 2013 sebesar 3,29%, dan 2012 sebesar 0,70%. Sementara itu, inflasi sepanjang Januari hingga Agustus 2016 mencapai 1,76%.