Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan farmasi dan alat kesehatan PT Phapros Tbk. memperluas pasar ekspor ke Nigeria dengan mengapalkan obat resep dokter senilai US$1,4 juta.
Tahun lalu, anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) itu mengekspor produknya ke Kamboja senilai US$100.000.
"Kami akan melakukan ekspor ke Nigeria. Negara tersebut kami bidik karena Nigeria adalah negaradengan perekonomian terbesar di Afrika Barat," kata Direktur Utama PT Phapros Tbk. Barokah Sri Utami dalam siaran pers, Senin (22/8/2016).
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, produk domestik bruto Nigeria tahun lalu US$1,1 triliun atau meningkat 2,7% dari tahun sebelumnya. Selain ekonomi yang baik, ukuran pasar yang besar juga menjadi kekuatan pasar Nigeria. Jumlah populasi Nigeria mencapai 58,8% dari total populasi di Afrika Barat.
Potensi Nigeria juga terlihat dari hasil Trade Expo Indonesia 2015, yang mana mayoritas pembeli datang dari Nigeria. Untuk menggenjot ekspor ke pasar Afrika Barat itu pun, Phapros menjajaki kerja sama dengan salah satu perusahaan farmasi Nigeria, yakni Yes Pharma International Ltd. Adapun produk yang diekspor mencakup 10 jenis obat resep dokter.
Saat ini, perusahaan go public yang belum melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu melakukan kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada untuk memasarkan produk INA Shunt, yakni inovasi alat kesehatan yang berguna untukmengalirkan cairan berlebih pada kepala penderita hidrosefalus.