Bisnis.com, JAKARTA - Bank Sentral Nigeria (The Central Bank of Nigeria) telah meminta perbankan di bawah pengawasannya untuk menyetop pembagian dividen, bonus untuk direksi, serta investasi ke negara lain.
Dilansir Bloomberg pada Minggu (15/6/2025), kebijakan itu bertujuan untuk meningkatkan penyangga dan memperkuat resilien perbankan di tengah berbagai tantangan ekonomi.
Menurut surat edaran Bank Sentral, bank-bank yang terdampak harus menangguhkan dividen pemegang saham dan bonus direktur serta menghindari investasi di anak perusahaan asing hingga mereka sepenuhnya keluar dari masa penangguhan.
Perbankan juga harus memenuhi standar modal dan penyisihan yang diverifikasi oleh penilaian independen.
Langkah tersebut bertujuan untukmemastikan bahwa bank mempertahankan sumber daya internal untuk memenuhi kewajiban.
Kebijakan ini menjadi bagian dari strategi yang lebih luas untuk memperkuat sektor keuangan, karena negara Afrika Barat tersebut bergulat dengan inflasi yang tinggi, ekonomi yang melemah, dan devaluasi mata uang setelah reformasi tahun 2023.
Baca Juga
Sebelumnya, bank sentral juga melarang bank menggunakan keuntungan revaluasi mata uang asing untuk dividen dan memberikan keringanan regulasi kepada mereka yang melanggar batasan pinjaman.
Bank Sentral juga telah menaikkan persyaratan modal minimum sepuluh kali lipat pada tahun 2024 dan memberi bank waktu dua tahun untuk mematuhinya.