Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Basuki Tinjau Ruas Tol Batang Semarang

Dalam blusukannya ke Provinsi Jawa Tengah, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono beserta rombongan berkesempatan meninjau pembangunan Ruas Tol Batang-Semarang tepatnya di Desa Pasekaran, Kecamatan Batang, Jawa Tengah, Kamis (11/8).
Menteri PUPT Basuki Hadimoeljono saat mengunjungi tol Batang-Semarang/Dokumentasi
Menteri PUPT Basuki Hadimoeljono saat mengunjungi tol Batang-Semarang/Dokumentasi

Dalam blusukannya ke Provinsi Jawa Tengah, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono beserta rombongan berkesempatan meninjau pembangunan Ruas Tol Batang-Semarang tepatnya di Desa Pasekaran, Kecamatan Batang, Jawa Tengah, Kamis (11/8).

Menteri Basuki tiba di ruas tol Batang-Semarang malam hari, setelah siangnya meninjau progres pembangunan tol Pejagan-Pemalang dan Penanganan Rob di Kabupaten Pekalongan.

Kepada awak media, Menteri Basuki mengatakan, untuk ruas tol Batang-Semarang ditargetkan dapat digunakan secara fungsional pada Juli 2017.

 "Ruas tol ini nantinya akan tersambung dengan ruas tol Pejagan-Pemalang yang juga akan dapat dilalui penuh secara fungsional di Juli 2017," katanya.

Tol Batang-Semarang merupakan salah satu ruas tol Trans Jawa yang pembangunannya telah dimulai sejak Juni 2016 lalu. Untuk pembebasan lahan, menurutnya, saat ini berjalan dengan lancar dan tidak ditemukan kendala yang berarti.

"Jadi seluruh kendala pembebasan lahan akan selesai pada Desember 2016 mendatang," ungkapnya.

Dari total panjang 75 kilometer, untuk Seksi I sepanjang 4 kilometer pembebasan lahan sudah mencapai 100 persen, Seksi II sepanjang 36 kilometer pembebasan lahan sudah 50 persen, Seksi III sepanjang 10 kilometer pembebasan lahan baru 5 persen, Seksi IV sepanjang 13,5 kilometer belum ada pembebasan masih kosong. “Untuk Seksi V sepanjang 10,9 kilometer sudah lumayan,” katanya.

Sebelumnya pada hari yang sama, Menteri Basuki bersama rombongan meninjau Rob yang terjadi di Desa Apiapi, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan yang sudah empat bulan lebih mengalami hal ini.

Menteri Basuki mengungkapkan, Rob yang terjadi ini secara teknis tidak terlalu sulit dan yang penting ada kesepakatan dari warga.

Menurutnya, penanganannya harus menggunakan folder dengan pemompaan. "Kalau ada folder berarti harus ada bendung dan kemudian dipompa, maka akan ketarik semua, pasti kering," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :
Sumber : Kementerian PUPR
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper