Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pertanian melakukan evaluasi dan peninjauan sejumlah proyek yang dikerjasamakan dengan Organisasi Pangan Dunia (Food and Agriculture Organization/FAO).
Sekretaris Jenderal Kementan Hari Priyono menyampaikan saat ini Kementan memiliki 18 proyek pertanian dan peternakan yang dikerjasamakan dengan FAO dengan durasi proyek rata-rata 3-5 tahun berjalan.
“Ada 18 proyek yang kami lakukan bersama dengan FAO, sebanyak 3 proyek di antaranya merupakan proyek peternakan. Sejauh ini dari kacamata FAO, program ketahanan pangan di Indonesia sudah right on track. Beberapa proyek berjalan sangat baik,” jelas Hari di Jakarta, Senin (1/8/2016).
Hari menyampaikan beberapa tahun terakhir, budget yang digelontorkan FAO sebagai bantuan untuk Indonesia pun kian berkurang karena Indonesia dinilai sudah dapat memaksimalkan pemanfaatan APBN untuk program-program ketahanan pangan.
Adapun, FAO mengalokasikan hingga USS97,8 juta untuk 18 proyek tersebut yang durasinya sekitar 3-5 tahun. Hari pun menyebut FAO mengapresiasi ranking ketahanan pangan RI yang naik menjadi 71 pada 2016 ini dari urutan tahun lalu yaitu 74.
Adapun, pekan lalu The Economist Intelligence Unit (The EIU’s) merilis indeks ketahanan pangan global (Global Food Security Index/GFSI) di 113 negara, dengan menghitung 28 indikator, termasuk ketersediaan pangan domestik.
Sebagai catatan, tahun ini merupakan untuk pertama kalinya Indonesia mengalami kenaikan peringkat setelah 3 tahun terkahir mengalami penurunan. Pada tahun 2013 misalnya, Indonesia sempat menempati ranking 66 dunia.