Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kadin Desak Pebisnis Tangkap Peluang Pasar Produk Halal

Thomson Reuters memperkirakan ekonomi produk halal global bernilai US$1,8 triliun pada 2014 dan bisa tumbuh hinga US$2,6 triliun pada 2020.
Rosan P. Roeslani/Antara
Rosan P. Roeslani/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kadin mendorong pelaku usaha memanfaatkan pertumbuhan pasar halal global dan mempercepat pembangunan industri halal di Indonesia.

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani mengatakan Indonesia harus proaktif membangun industri halal untuk memanfaatkan pertumbuhan pasar produk halal di Indonesia dan luar negeri.

Industri halal di Indonesia harus tumbuh agar potensi pasar halal di Tanah Air bisa direbut oleh pebisnis negeri sendiri, bukan menjadi sasaran serbuan produk impor.

“Kami ingin kita lebih aktif. Kami melihat justru pangsa pasar yang halal ini lebih banyak digarap oleh  negara-negera yang nonmuslim,” kata Rosan usai acara Halal Industry Forum, Senin (1/8/2016).

Thomson Reuters memperkirakan ekonomi produk halal global bernilai US$1,8 triliun pada 2014 dan bisa tumbuh hinga US$2,6 triliun pada 2020.

Pasar produk makanan halal bernilai US$1,13 miliar atau 17% dari pasar makanan global. Adapun pasar farmasi bernilai US$75 miliar atau 7% dari nilai pasar global.

Wakil Ketua Kadin Bidang Telematika, Penyiaran dan Ristek, Ilham Habibie, mengakui Indonesia ketinggalan dari Malaysia dalam upaya membangun industri produk halal.

Malaysia telah serius membangun industri produk halal selama 40 tahun, sedangkan undang-undang produk halal di Indonesia baru terbit pada 2014.

Ilham menilai aturan turunan dari UU Jaminan Produk Halal adalah langkah prioritas dalam memulai pembangunan industri halal di Tanah Air, terutama dalam membentuk definisi soal produk halal dan sistem nasional sertifikasi halal.

Sistem jaminan produk halal nasional memberikan nilai tambah bagi produsen yang mengantongi sertifikat halal, selama produk yang dihasilkan berkualitas setara dengan produk tanpa sertifikat halal.

“Di Indonesia contohnya adalah produk kosmetik. Ada satu perusahaan besar yang mampu mengalahkan produk non-halal karena memiliki kualitas dan standar yang baik,” kata Ilham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper