Bisnis.com, JAKARTA--Harga bahan bakar minyak jenis Dexlite mengalami penurunan Rp300 dari Rp6.750 menjadi Rp6.450 per liter terhitung pada 1 Agustus 2016 pukul 00.00. Bahan bakar yang diluncurkan pada April 2016 ini akan mengalami penyesuaian harga di 289 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) pada 1 Agustus 2016.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan penyesuaian harga dilakukan berdasarkan hasil pantauan terhadap perkembangan harga minyak Internasional, serta kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Di sisi lain, konsumsi solar tergeser sebesar 15% ke jenis Dexlite sejak diluncurkan. Sementara, pada jenis bahan bakar lain tak mengalami perubahan harga. Harga Pertamax di Jakarta dan sekitarnya bertahan di posisi Rp7.350 per liter, sedangkan Pertamina Dex di wilayah ini juga tetap di posisi Rp8.100 per liter.
Adapun, di wilayah lainnya, seperti di Jawa Timur kedua jenis bahan bakar tersebut masing-masing dibanderol di Rp7.450 dan Rp8.200 per liter. “Selain pertimbangan fluktuasi harga yang tidak terlalu berpengaruh pada perhitungan keekonomian produk," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Minggu (31/7/2016). Dexlite merupakan produk nonsubsidi yang memiliki kualitas di atas solar namun dilepas dengan harga Rp6.750 per liter.
Produk tersebut dianggap bisa menjadi alternatif pengguna premium karena kadar sulfurnya rendah, yakni hanya 1.000 ppm. Dari segi tenaga, Dex Lite memiliki kandungan cetane 51. Angka ini di atas solar subsidi yang hanya berkadar cetane 40. Hingga akhir tahun ini, ditargetkan sebanyak 500.000 KL bisa terserap. Caranya, dengan menyediakan Dex Lite secara bertahap di 500 titik SPBU di Tanah Air.
Sementara, Pertamax dan Pertalite yang pangsa pasarnya kini mencapai 30% terhadap seluruh produk bensin Pertamina serta menekan penggunaan premium.