Bisnis.com, SIAK—PT Bosowa Corporindo ditunjuk sebagai pengelola kawasan Industri Tanjung Buton di Kabupaten Siak bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) kabupaten itu.
Salman Dindia Anwar, Penanggungjawab Project PT Bosowa Corporindo Riau dan Kepulauan Riau mengatakan pihaknya telah menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan Badan Usaha Milik Daerah Siak, yaitu PT Bumi Siak Pusako Zapin disaksikan langsung Wakil Presiden Jusuf Kalla, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachmn dan Bupati Siak Syamsuar.
“Bosowa mengelola tiga bidang di KITB yaitu pengelolaan pelabuhan Industri Tanjung Buton, industri hilirisasi migas dan CPO dan mengembangkan industri packing semen,” katanya, saat berada di Siak, Jumat (22/7/2016).
Salman mengatakan Bosowa siap membantu perusahaan daerah untuk mengembangkan kawasan tersebut. Kawasan ini ditargetkan beroperasi pada tahun ini. Namun, perusahaan milik M. Aksa Mahmud itu belum bisa merincikan berapa total dana yang akan diinvestasikan karena perusahaan daerah masih menghitung dan mendata apa-apa saja fasilitas pendukung di kawasan tersebut.
Salman menilai lokasi pelabuhan industri Tanjung Buton lebih strategis dibandingkan industri pelabuhan Dumai. Letak pelabuhan Industri Tanjung Buton lebih dekat dengan perairan internasional dan dinilai lebih aman secara topografis.
Pelabuhan Tanjung Buton dapat menampung CPO dari Pelabuhan Dumai yang telah melebihi kapasitas (overcapacity) setiap tahunnya. “Kami mendapatkan data bahwa Pelabuhan Dumai mengalami overcapacity mencapai 2,6 juta ton per tahun,” katanya.
Selain itu, Bosowa tengah menunggu izin prinisip dari pemerintah untuk memabngun pabrik packing semen yang disuplay dari Batam, Kepulauan Riau. Pabrik tersebut mampu menampung 60.000 ton semen setiap bulannya. Salman mengatakan pihaknya telah menghitng total dana yang diinvestasikan mencapai Rp150 miliar.
Selanjutnya Bosowa akan membangun pabrik hilirisasi minyak bumi dan gas dan CPO yang diharapkan dapat menstabilkan harga komoditi sawit dan migas di Riau. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Riau mendorong pemerintah untuk mempercepat pembangunan KITB.
Wakil Ketua Kadin Riau Viator Butarbutar menilai industri hiir tersebut akan mengolah CPO menjadi bahan jadi seperti sabun, mentega dan lain-lain. Begitu juga dengan industri hilirisasi migas.“Sehingga, pengusaha CPO dan Migas di Riau tidak lagi bergantung dengan permintaan luar negeri,” katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Siak meminta pemerintah pusat mendukung percepatan pembangunan Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB) yang terletak di Kabupaten Siak, Riau yang merupakan sentral industri Cruide Palm Oil di Riau.
Bupati Siak Syamsuar mengatakan KITB dibangun untuk mengembangkan kegiatan industri di Kabupaten Siak dan di daerah Riau lainnya. Daerah Tanjung Buton adalah lokasi yang strategis karena berdekatan dengan Singapura dan Malaysia.
“KITB sangat berpotensi untuk pelabuhan industri. Kami masih menunggu perizinan serta uluran tangan dari Kementerian Perhubungan. Namun, masih belum ada tindaklanjut,” katanya.
Bosowa Kelola Kawasan Industri Tanjung Buton
PT Bosowa Corporindo ditunjuk sebagai pengelola kawasan Industri Tanjung Buton di Kabupaten Siak bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) kabupaten itu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Gemal Abdel Nasser P.
Editor : Rustam Agus
Konten Premium