Bisnis.com, SEMARANG - Bank Indonesia Jawa Tengah menyakini operasi pasar yang digelar menjelang Lebaran tahun ini dapat menekan angka inflasi pada Juli di angka 0,3% atau lebih rendah ketimbang bulan sebelumnya yang mencapai 0,41%.
Kepala BI Kanwil Jawa Tengah Iskandar Simorangkir mengatakan harga sejumlah komoditas pangan menjelang Lebaran justru turun karena adanya operasi pasar yang digelar berbagai instansi dan stakeholders.
“Kalau polanya minggu ketiga akan terlihat dan cenderung turun, jadi prediksi kami inflasi pada Juli di Jateng 0,3%,” terangnya, Selasa (19/7/2016).
Selama Ramadan, katanya, sebagian pedagang memanfaatkan waktu untuk mengambil untung cukup banyak. Dengan dilakukan pantauan harga barang di pasar oleh tim pengendali inflasi daerah, pedagang berpikir ulang untuk menaikkan harga secara sepihak.
"Terlihat sekarang harga sejumlah komoditas turun. Ini dapat dilihat dari aplikasi SiHati, seperti daging ayam ras dan telur ayam ras, bahkan sebagian turunnya tajam seperti telur," katanya.
Di sisi lain, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng Margo Yuwono mengatakan Inflasi terjadi disebabkan kenaikan harga pada sejumlah kelompok. Namun demikian, kenaikan harga yang terjadi masih relatif normal dan terkendali.
Pada kelompok bahan makanan kenaikan hanya sebesar 1,06 %; kelompok sandang sebesar 0,23 %; kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,08 % dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,05 %.
Sementara itu, meski terjadi tren kenaikan harga selama bulan puasa, ada beberapa komoditas yang tetap stabil dan cenderung mengalami penurunan harga. Diantaranya bawang merah, pepaya, tomat sayur, nangka muda dan bensin.
“Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada bulan Juni 2016 antara lain daging ayam ras, gula pasir, telur ayam ras, beras, daging sapi, daging ayam kampung, dan beberapa komoditas lain. Secara umum kenaikan masih relatif normal dan terkendali."