Bisnis.com, JAKARTA - Rencana ground breaking pembangunan salah satu ruas tol Trans-Sumatra yakni tol Pekanbaru-Dumai sepanjang 130 kilometer dipastikan mundur dari jadwal.
Sekretaris perusahaan PT Hutama Karya Sigit Rusanto menjelaskan sebelumnya ground breaking direncanakan berlangsung pada 21Juli saat kunjungan presiden Joko Widodo ke Sumatra.
Namun rencana itu batal setelah mendapatkan kepastian dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) bahwa Presiden Joko Widodo tidak akan berkunjung ke Sumatra
"Jadi nanti yang akan datang ke Sumatra itu Pak Jusuf Kalla, tetapi itu pun keperluan beliau untuk acara lingkungan hidup," ujarnya kepada Bisnis Senin (18/7/2016)
Lebih lanjut Sigit mengungkapkan dengan batalnya kehadiran presiden, maka rencana groundbreaking tak akan dilakukan dalam bulan ini.Pihaknya tengah menungggu keputusan lebih lanjut terkait kepastian groundbreaking ini. "Kepastiannya [groundbreaking] belum ada, ini masih akan ada rapat," imbuhnya.
Berdasarkan data PT Hutama Karya selaku badan usaha jalan tol yang ditugaskan untuk membangun Trans-Sumatra, saat ini progres tanah yang tersedia secara keseluruhan untuk ruas tersebut mencapai 21,63%, atau 28,125 km dari total 130 km.
Rinciannya, seksi I pada Seksi 1 Pekanbaru-Minas sepanjang 9 km, lahan yang sudah terbebas mencapai 25,42 hektare atau setara dengan 2,9 km, dari total kebutuhan lahan seluas 86,67 hektare.
Sementara itu, pada seksi 2 Minas-Petapahan sepanjang 24 km, lahan yang telah dibebaskan mencapai 81,79 hektare atau setara 7,7 km dari total lahan 269,43 hektare. Dari jumlah tersebut, saat ini terdapat tujuh bidang lahan seluas 2,87 hektare yang terdiri dari yang dana pembebasan tanahnya telah dititipkan ke pengadilan.
Adapun pada Seksi 3 Petapahan-Kandis sepanjang 17 km, dari 144,22 ha total yang dibutuhkan, sebanyak 121,85 hektare atau setara 15,7 km sudah terbebas. Pada Seksi 4 Kandis-Duri Selatan sepanjang 26 kilometer belum ada pembebasan lahan yang terealisasi. Saat ini tim pengadaan lahan sedang melakukan inventarisasi 215 bidang tanah seluas 209,3 ha untuk dibebaskan.
Begitu juga pada Seksi 5 Duri Selatan-Duri Utara sepanjang 28 km belum terdapat tanah yang terbebas. Tim pengadaan lahan masih melakuakan inventarisasi 93 bidang tanah seluas 266,30 ha.
Terakhir pada Seksi 6 Duri Utara-Dumai sepanjang 25 km, pembebasan lahan baru mencapai 1,85 km atau sekitar 10,53 hektare dari total kebutuhan 123,54 hektare lahan yang dibutuhkan.