Bisnis.com, SEMARANG -- Jawa Tengah berkomitmen menambah luas tanam padi 854.000 hektare tahun ini dengan memanfaatkan La Nina.
Luasan itu naik dari realisasi tambah tanam tahun lalu yang hanya 717.000 ha.
"Kenapa kita tambah sekarang, karena sedang kemarau basah. Kemarau basah akan menguntungkan petani, di mana akan ada hujan," ujarnya usai Rakor Pangan dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Kamis (14/7/2016).
Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Jateng Suryo Banendro mengatakan tambahan luas tanam muncul karena curah hujan yang tinggi bisa mengerek masa tanam menjadi dua atau tiga kali dalam setahun.
Pertambahan luas tanam itu akan menopang target produksi padi Jateng 11,6 juta ton gabah kering giling tahun ini, naik dari realisasi tahun lalu 11,3 juta ton.
Adapun dari sisi sarana produksi, Dinas Pertanian menggelontorkan alat combine harvester untuk mempercepat pemanenan. Jika pemanenan berlangsung cepat, maka pengolahan tanah tak perlu menunggu waktu lama. Kemudian, proses tanam akan dibantu oleh alat transplanter.
"Dengan percepatan itu, maka tanam akan dapat menyesuaikan dengan datangnya kemarau basah," tutur Suryo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel