Bisnis.com, JAKARTA - Pada H-7 lebaran kepadatan di jalan tol Cikopo-Palimanan mengalami peningkatan volume kendaraan pribadi dan bus antarkota antarprovinsi karena sebelum larangan operasi berlaku pada H-5 angkutan barang lebih memilih melalui jalur Pantura.
Wakil Ketua Umum bidang Sarana dan Prasarana Sugi Purnoto menyatakan mulai tengah malam menuju H-5 sejumlah truk sudah tidak bisa beroperasi. Meskipun begitu, di tengah sedikitnya waktu tersisa untuk beroperasi Sugi mengaku truk yang beroperasi enggan disuruhnya melalui jalur tol Cikopo-Palimanan.
"Minggu-minggu akhir begini truk angkutan lebih memilih jalur Pantura, tidak melalui tol Cipali karena tarifnya yang mahal," ungkap Sugi kepada Bisnis, Rabu (28/6/2016).
Mahalnya tarif Tol Cipali membuat Sugi mengaku sejumlah pengusaha truk enggan melewati jalur tersebut. Pasalnya, jika melalui jalur tol Cipali, pengusaha perlu memberi subsidi 50% kepada sopir.
"Kepadatan di Cipali itu memang karena kendaraan pribadi, juga bus AKAP. Persentasenya sekitar 90%, hanya 10% angkutan barang yang mau melewati jalur itu," ungkapnya.
Sugi menilai jalur tol Cipali belum sukses menjadi jalan yang diandalkan bagi pengusaha angkutan barang, apalagi untuk memberikan efek efisiensi biaya logistik.
Sementara itu, Hudaya Arryanto, Wakil Direktur Utama PT Lintas Marga Sedaya (LMS) menyatakan berdasarkan data arus kendaraan, volume kendaraan dari arah Jakarta yang keluar di GT Palimanan, Cirebon, Jawa Barat sejak H-8 yakni Selasa 28 Juni 2016 pukul 06.00 WIB hingga Rabu 29 Juni 2016 pukul 06.00 WIB tercatat sebanyak 15.800 kendaraan per hari.
"Pada saat normal, volume kendaraan yang melintas di Tol Cipali rata-rata sebanyak 12.000 kendaraan per hari per arah," kata Hudaya melalui siaran pers.
Hudaya memprediksikanasa arus mudik tahun ini puncak kepadatan di gerbang tol Palimanan dapat mencapai 65.000–70.000 kendaraan per hari. Puncak kepadatan diprediksi terjadi pada H-3 yakni Minggu, 3 Juli 2016.
Maka untuk mengantisipasi pertambahan volume lalu lintas di Tol Cipali selama musim mudik 2016, Hudaya mengaku pihak LMS telah memperluas gerbang tol Palimanan dengan menambah jumlah gardu pembayaran dari 11 gardu menjadi 26 gardu. Disamping itu fasilitas pembayaran elektronik dapat dilayani oleh empat bank yaitu BCA, Mandiri, BRI, dan BNI.
Guna merealisasikan visi mudik zero accident, pihak LMS juga melakukan peningkatan aspek keselamatan dengan memasang wire rope pada daerah tikungan untuk mencegah terjadinya kendaraan pindah jalur atau arah. Pada malam hari, reflektor pada wire rope berfungsi sebagai pengarah atau guide post dan telah dipasang sepanjang 10 km.