JAKARTA - Mudik sudah menjadi ritual tahunan yang ‘dinikmati’oleh para urban. Tak jarang masyarakat perantau menjadikan mudik sebagai momentum puncak untuk mengosongkan kantong. Seakan, kerja 11 bulan terakhir hanya ditujukan untuk memuaskan diri di kampung halaman.
Tidak sedikit pula para urban yang berlomba-lomba menunjukkan kesuksesan saat pulang ke kampung halaman. Mobil, entah sewa atau dibeli, menjadi barang mewah utama yang sering menjadi tolok ukur kesuksesan seorang perantau.
Itu diperkuat dengan tren peningkatan penjualan roda empat saat momentum Idulfitri. Mengacu pada data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan kendaraan memang selalu meningkat, setidaknya sejak dua bulan jelang Idulfitri. (lihat tabel).
Mobil segmen low multi purpose vehicle (LMPV) menjadi produk yang paling banyak diburu masyarakat dalam momen ini. Wajar, mengingat kendaraan jenis ini memang memiliki daya tampung yang cukup, yakni tujuh orang. Sesuai dengan pemudik yang membawa barang bawaan cukup banyak.
“Untuk saat ini Mobilio yang paling laku di diler kami. Maklum, yang membeli kebanyakan untuk mudik jadi MPV yang paling diburu,” kata Sales Manager Honda Pondok Indah Maria Marliana kepada Bisnis.com, Selasa (21/6/2016).
Meskipun enggan menyebutkan data rinci, Maria menyebut permintaan konsumen terhadap Mobilio melebihi pemesanan untuk andalan baru Honda di segmen low sport utility vehicle (LSUV), yakni BR-V.
Padahal, sejak diluncurkan awal tahun lalu, BR-V menjadi tumpuan penjualan Honda. Pada bulan lalu, total penjualan BR-V mencapai 4.258 unit unggul tipis dari torehan Mobilio yakni sebanyak 4.234 unit.
Bahkan, permintaan Mobilio di diler yang terletak di salah satu kawasan elit Jakarta itu mengalahkan Brio Satya, Brio RS, Honda Accord dan Honda Civic.
Keempat produk siap didistribusikan ke konsumen pada bulan ini setelah mengalami periode run out sejak April lalu. “Produk lain dan varian baru yang ada itu tetap ada pemesanan, tapi di kami yang paling banyak masih MPV [Mobilio] karena daya tampung,” tegas Maria.
Tak hanya Honda, rival terdekat merek tersebut yakni Toyota juga kebanjiran order untuk kendaraan segmen LMPV. Avanza, yang memang dikenal sebagai raja jalanan masih mendominasi pasar domestik, termasuk menjelang Idulfitri.
Auto2000, jaringan diler yang memasarkan produk Toyota pada periode 1 Juni hingga 20 Juni telah menerima surat pemesanan kendaraan (SPK) sebanyak 12.500. Dari jumlah tersebut, 40% diantaranya adalah pemesanan untuk Avanza.
Ini meningkat sekitar 12% dari capaian periode yang sa ma pada bulan lalu. Jumlah SPK ini berpotensi akan terus meningkat, sebab sampai saat ini seluruh jaringan diler Auto2000 masih terus menerima pemesanan. “Avanza masih menjadi andalan, penguasaannya sekitar 40% di kami,” kata Chief Marketing Auto2000 Martogi Siahaan.
Secara persentase, penguasaaan Avanza memang stabil, yakni di kisaran 40%. Namun secara volume capaian produk ini terus mengalami peningkatan seiring pertumbuhan yang dialami oleh diler tersebut.
Data yang dirilis perusahaan, sejak awal tahun ini penjualan terus mengalami peningkatan, yakni dari sekitar 12.000 unit pada Januari, meningkat menjadi 13.000 unit pada Februari, 13.500 unit pada Maret, 14.500 unit pada April, dan 15.600 unit pada Mei.
Adapun perbandingan secara momentum jelang lebaran, Auto2000 mencatat kenaikan sebesar 17%.
Pada Januari-Mei tahun ini, total penjualan mencapai 69.594 unit, naik dari periode yang sama tahun lalu yakni sebanyak 59.655 unit. Peningkatan penjualan juga diamini oleh General Manager Marketing Strategy PT Nissan Motor Indonesia (NMI) Budi Nur Mukmin.
Menurut dia, tren Lebaran mendongkrak jumlah penjualan mobil. Hingga pertengahan Juni, terdapat kenaikan penjualan yang diperkirakan pelaku agen pemegang merek (APM), sekitar 15%. “Pertumbuhan itu jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.”
Budi melanjutkan, jika dicermati pergerakan pasar sebagai imbas tren lebaran, tahun ini tak akan berbeda jauh dari capaian tahun lalu. “Pertumbuhannya tidak akan jauh berbeda, karena secara keseluruhan pasar pun masih stagnan,” katanya.
SEWA MEMBANJIR
Lebaran juga membawa berkah bagi pengusaha sewa mobil. Saban tahun, mobil jenis multipurpose vehicle laris diserbu calon pemudik.
Bagi Azwar, rutinitas tahunan lebaran merupakan ke sempatan mengeruk keuntungan ganda dari bisnis penyewaan mobil. Bagi pemain baru yang membuka bisnis sewa mobil sejak akhir tahun lalu, Lebaran kali ini merupakan yang perdana.
Dari berbulan-bulan lalu, baru awal Juni ini, usaha sewa mobil yang berlokasi di daerah Ciganjur, Jakarta Selatan itu tak sepi pesanan. Menurut Azwar, sepekan memasuki Juni, banyak konsumen yang telah mendaftarkan pesanan.
Lamanya sewa paling lama sekitar 7 hari. Dari tujuh unit mobil yang disewakan, nyaris semua telah men dapat konsumen. Berbekal prinsip kehati-hatian, Azwar hanya menerima sewa mobil untuk tujuan paling jauh Kota Bandung, Jawa Barat. “Karena baru, saya masih hati-hati,” katanya kepada Bisnis.com, Selasa (21/6/2016).
Dari kesemua armada, mobil penumpang jenis multipurpose vehicle (MPV) mendominasi. Hanya satu dari seluruh mobil sewa milik Azwar adalah sport utility vehicle, merek Nissan X Trail. “Selebihnya para konsumen banyak minat ke Mobilio dan Avanza,” tukas Azwar.
Rata-rata tarif sewa mobil sekitar Rp350.000 per hari. Tarif tersebut, terang sang pemilik, tak berbeda jauh dengan tarif normal yang sekitar Rp300.000. Hal serupa juga diamini perusahaan penyewaan skala besar Trac-Astra. Perusahaan rental mobil di bawah Grup Astra inipun tengah kebanjiran pesanan jelang Lebaran.
Chief Operation Officer Trac-Astra Jacob Anthonius Margareta mengamini gejala peningkatan pesanan jelang lebaran tersebut. Menurutnya, tren Lebaran sebagaimana rutinitas tahunan telah meningkatkan utilisasi armada. “Dari sekitar 70% menjadi 100%,” katanya.
Jacob mengungkapkan pada tahun ini, Trac-Astra telah menyiapkan sekitar 1.200 armada. Seluruhnya, telah mendapat pesanan untuk mudik Lebaran. “Biasanya pekan terakhir lebaran, hingga empat hari pasca-Lebaran,” katanya.
Yang tak biasa pada tahun ini adalah rencana Trac-Astra untuk menambah armada sekitar 100 unit mobil baru. Penambahan tersebut untuk operasional Jakarta.
Karakter penyewa mobil untuk mudik umumnya berjubel saat terakhir menuju hari lebaran. Mayoritas konsumen itu, kata Jacob, merupakan pemudik yang su dah tidak mendapatkan tiket pesawat maupun kereta api. “Konsumen berasal dari individu, bukan perusahaan,” tuturnya.
Terkait mobil pilihan konsumen, sejauh ini 90% dari ar mada Trac-Astra merupakan Avanza dan Innova. Sisanya, sekitar 10% merupakan mobil jenis SUV, MPV premium, dan sedan.
Untuk penyewa premium, Jacob mengungkapkan kebanyakan hanya menggunakan tiga hari sewa. Para konsumen tersebut, banyak memilih mobil Camry, Alphard, dan Fortuner. “Konsumen premium itu hanya untuk berkeliling Jakarta saja, tidak mudik jarak jauh,” tukasnya.
Baik Azwar maupun Jacob mengamini mobil MPV merupakan idola pemudik. Mereka menyimpulkan mobil jenis MPV mempunyai beberapa kelebihan seperti harga sewa yang lebih rendah, serta kapasitas pe numpang yang besar, dan irit bahan bakar.
“Tren lebaran tahun ini, kami perkirakan masih sa ma pertumbuhannya dengan tahun-tahun kemarin,” tutup Jacob.