Bisnis.com JAKARTA -- Fashion Indonesia dicanangkan menjadi andalan untuk mengangkat citra industri lokal di mata dunia, termasuk melalui busana muslim. Hal tersebut sejalan dengan target menjadi pusat mode hijab dunia pada 2020.
Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Euis Saedah mengatakan pihakntya telah melakukan upaya guna mendorong IKM fashion muslimah, yaitu a.l. program bimbingan teknik, dampingan tenaga ahli, serta bantuan mesin dan peralatan.
“Dari 750 ribu industri kecil dan menengah (IKM) sandang yang ada di Indonesia, 30 persennya merupakan industri fesyen muslim,” katanya pada pembukaan Pameran Produk Unggulan Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) di kantor Kementerian Perindustrian, Selasa (14/6).
Menurutnya, kesadaran akan ajaran Islam di kelas menengah menjadikan banyak kalangan menyesuaikan gaya hidup modern dengan tradisi Islam. Hal itu menjadi rangsangan tersendiri bagi tumbuhnya perdagangan busana muslim di ranah global, bahkan telah menyebar luas ke Eropa.
Sementara itu, Ketua Umum IPEMI Ingrid Kansil menyampaikan perkembangan industri busana muslim di dalam negeri mulai marak di kota-kota besar di pulau Jawa sejak 1990-an, tapi gaungnya baru dirasakan pada 1995.
"Sejak saat itulah, semakin banyak perempuan Indonesia yang berbusana muslim, bahkan busana khas ini telah menyebar ke berbagai perkantoran, hotel berbintang, sekolah-sekolah, hingga pasar modern dan tradisional,” ujarnya.
Dia mengungkapkan jika pelaku IKM lokal mampu mengangkat keunikan dari produknya, kelak Indonesia dapat menjadi sumber inspirasi bagi pengembangan mode di dunia.
Guna mendukung pertumbuhan fashion muslim di Tanah Air, Euis menekankan kepada konsumen agar menggunakan produk dalam negeri, mengingat banjirnya barang impor dengan bentuk serupa.