Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GINSI Khawatir Pas Pelabuhan Masuk Biaya Bongkar Muat

Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (Ginsi) mengkhawatirkan adanya penyatuan biaya pas pelabuhan pada biaya bongkar muat di pabuhan Tanjung Priok.
Aktivitas bongkar muat perdana di Pelabuhan Manyar, Gresik, Jawa Timur, Jumat (29/1/2016)./Bisnis.com-Dini Hariyanti
Aktivitas bongkar muat perdana di Pelabuhan Manyar, Gresik, Jawa Timur, Jumat (29/1/2016)./Bisnis.com-Dini Hariyanti

Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) mengkhawatirkan adanya penyatuan biaya pas pelabuhan pada biaya bongkar muat di pelabuhan Tanjung Priok.

Ketua GINSI DKI Jakarta Subandi mengatakan importir di Pelabuhan Tanjung Priok sudah menerima informasi bahwa PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) akan memasukkan biaya pas pelabuhan pada komponen biaya bongkar muat di lingkungan pelabuhan Priok.

"Jika pas pelabuhan dimasukkan dalam komponen biaya bongkar muat hal itu merupakan tindakan membebani pemilik barang dan tidak mendukung keinginan Pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk menurunkan biaya logistik," ujarnya kepada Bisnis, Senin (6/6/2016).

Dia mengatakan biaya pas pelabuhan sesungguhnya menjadi tanggung jawab pemilik angkutan, lantaran ketika pemilik barang membayar biaya angkutan di dalamnya sudah termasuk, biaya parkir, pas pelabuhan, operasional di jalan dll.

Subandi mengatakan pola yang sama seperti jika pemilik barang membayar freight kapal, yang penetapan tarifnya sudah berdasarkan biaya pandu, mooring, tambat, dermaga dan lain sebagainya.

Jadi logikanya, kata dia, biaya trucking juga sudah meng-cover biaya pas pelabuhan dan itu menjadi tanggung jawab pemilik angkutan.

"Operator pelabuhan selalu saja mencari gampangnya terkait pengenaan biaya di pelabuhan dan selalu saja dibebankan kepada pemilik barang, bukannya fokus pada peningkatan pelayanan kepada pengguna jasa,"paparnya.

Direktur PT Pelabuhan Tanjung Priok Arif Suhartono mengatakan pihaknya belum berencana menerapkan sebagaimana yang di khawatirkan importir di pelabuhan Priok itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akhmad Mabrori

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper