Bisnis.com, JAKARTA - Pembangunan pembangkit listrik yang mangkrak sekitar 7 tahun lamanya membuat Presiden Joko Widodo tergerak mendatanginya.
Presiden menyatakan tekad untuk melanjutkan dan menyelesaikan proyek tersebut karena dana besar sudah dikeluarkan untuk proyek itu.
Dalam groundbreaking Mobile Power Plant (MPP) Kalimantan Barat dengan kapasitas 4x25 MW Program 35.000 MW dan Peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ketapang berkapasitas 2x10MW di Mempawah, Kalimantan Barat, Senin (2/6/2016).
"Kenapa sore hari ini saya ke lokasi ini? Yang pertama, saya mendengar ada power plant yang mangkrak 7 sampai 8 tahun. Saya juga ingin melihat perkembangan pembangunan mobile power plant yang kita harapkan bulan September bisa diselesaikan," ujar Presiden.
Presiden mengungkapkan bahwa proyek pembangunan pembangkit listrik yang mangkrak tersebut telah menghabiskan dana kurang lebih Rp1,5 triliun.
Untuk itu, Presiden menginstruksikan Dirut PLN Sofyan Basyir agar proyek tersebut dapat diselesaikan. Lokasi proyek mangkrak itu sendiri berada tepat di sebelah proyek Mobile Power Plant (MPP) Kalimantan Barat berkapasitas 4x25 MW.
"Tujuh tahun belum ada manfaatnya. Coba bayangkan, habisnya Rp. 1,5 triliun. Setiap persoalan itu harus diselesaikan. Saya perintahkan kepada Dirut PLN harus selesai. Janji Pak Dirut Desember nanti selesai," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menuturkan bahwa pembangunan pembangkit lainnya, yakni MPP Kalimantan Barat dengan kapasitas 4x25 MW, diharapkan akan selesai pada bulan September tahun ini. Menurutnya, dengan tuntasnya MPP Kalimantan Barat tersebut akan memberikan pasokan listrik tambahan yang sangat banyak.
Presiden Ingatkan Proyek Mangkrak Harus Diselesaikan
Pembangunan pembangkit listrik yang mangkrak sekitar 7 tahun lamanya membuat Presiden Joko Widodo tergerak mendatanginya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Arys Aditya
Editor : Fatkhul Maskur
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

43 menit yang lalu
AS Perketat Pengawasan Investasi Asing, China jadi Target

2 jam yang lalu
Tak Kunjung Bergabung ke Uni Eropa, Turki Lirik BRICS
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
