Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kendalikan Inflasi, Jabar Gandeng Ulama Tekan Konsumsi Selama Ramadan

Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Forum Koordinasi Pengendalian Inflasi (FKPI) Jawa Barat mengajak para ulama untuk memberikan sosialisasi sekaligus imbauan kepada masyarakat untuk menekan pola konsumsi selama bulan puasa Ramadan.
Ilustrasi: Pasar Ramadan/Antara
Ilustrasi: Pasar Ramadan/Antara

Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Forum Koordinasi Pengendalian Inflasi (FKPI) Jawa Barat mengajak para ulama untuk memberikan sosialisasi sekaligus imbauan kepada masyarakat untuk menekan pola konsumsi selama bulan puasa Ramadan.

Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar mengatakan pihaknya sudah memberikan pembekalan kepada para ulama mengenai inflasi dan dampaknya terhadap masyarakat yang berperan penting dalam upaya pengendalian inflasi di Jawa Barat.

Dia mengharapkan ulama bisa memberikan perannya dalam memberikan penjelasan sekaligus ajakan kepada masyarakat, terutama masyarakat menengah ke atas melalui ceramah, tausyiah, kultum, dan media sosialisasi lainnya agar tidak berperilaku konsumtif terutama pada saat bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri.

"Kegiatan ibadah di bulan Ramadan kan meningkat, masyarakat juga banyak yang datang ke masjid. Jadi kita harap para ulama atau dai menyampaikan ke masyarakat jangan bersikap konsumtif untuk menjaga inflasi," katanya di Bandung, Rabu (1/6/2016).

Menurutnya pada bulan Ramadan harusnya masyarakat bisa mengendalikan diri untuk tidak konsumtif, tapi kenyataannya terbalik. "Bukan mengendalikan diri tapi malah panik, kayak yang ga pernah makan. Jadi belanja banyak, makan banyak. Saya kira tidak demikian," ujar Wagub.

Dia pun ingin peran ulama dalam hal ini memberikan pemahaman kepada umat mengenai makna puasa yang sebenarnya, bukan pola konsumsi yang dikedepankan dalam bulan suci Ramadan. Menurutnya, bulan Ramadan justru momentum untuk menstabilkan permintaan dan penawaran karena pola konsumsi yang semestinya tidak berlebihan.

Peran ulama ini pun memberikan efektifitas dalam pengendalian inflasi di Jabar. Wagub mengatakan sepanjang tahun 2015, Jawa Barat memiliki level inflasi sebesar 2,37%, lebih rendah dibanding inflasi nasional sebesar 3,35%. Bahkan tingkat inflasi di Jawa Barat dan Jawa Tengah menjadi yang terendah dibanding provinsi lainnya di Pulau Jawa.

Wagub mengatakan hal tersebut merupakan hasil kerja keras jajaran pengurus FKPI Provinsi, Kabupaten/Kota, MUI, ormas-ormas Islam, dan para Ulama se-Jawa Barat yang setiap tahun dilibatkan dalam upaya pengendalian inflasi ini.

Aggota Dewan Pengarah FKPI Jawa Barat yang juga Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VI Jawa Barat & Banten Rosmaya Hadi mengatakan, kenaikan inflasi tidak hanya terjadi dari permintaan saja, namun juga dari sisi penawaran.

Untuk itu, menurut Rosmaya, perlu ada sinergi dari berbagai kepentingan untuk menstabilkan harga serta menekan laju inflasi, termasuk peran para ulama.

"Kita harus jaga inflasi ini tidak hanya dari satu titik, tapi berbagai arah. Contohnya, bagaimana distribusi harus kita jaga, pengadaan atau ketersediaan pangannya juga harus kita jaga dari segala arah. Juga bagaimana gangguan produksinya harus kita tangani dan kebijakan pemerintah yang harus tepat sasaran," tuturnya.

Rosmaya pun mengungkapkan, dalam hal ini ulama mempunyai peran strategis dalam menekan inflasi melalui pembinaan umat agar bisa menjaga pola konsumsinya, serta meningkatkan ibadahnya di bulan Ramadan.

"Dari sudut pandang agama tentunya kami juga ingin mengimbau bahwa masyarakat itu agar lebih mengalokasikan waktunya atau keinginan belanjanya kepada keinginan bersedekah," harapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper