Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ciputra Rilis Kluster Pergudangan Otomotif Pertama di Banjarmasin

BizPark Ciputra Banjarmasin merilis sebuah kluster pergudangan untuk bisnis Otomotif pertama di Banjarmasin, yaitu AutoBiz. Walaupun sektor pertambangan belum pulih tetapi sektor pertanian, industri, perdagangan, dan perhotelan Provinsi Kalimatan Selatan menunjukkan pertumbuhan yang positif pada kuartal I/2016 ini.
BizPark Ciputra Banjarmasin./Bisnis
BizPark Ciputra Banjarmasin./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – BizPark Ciputra Banjarmasin merilis sebuah kluster pergudangan untuk bisnis Otomotif pertama di Banjarmasin, yaitu AutoBiz.  Walaupun sektor pertambangan belum pulih tetapi sektor pertanian, industri, perdagangan, dan perhotelan Provinsi Kalimatan Selatan menunjukkan pertumbuhan yang positif pada kuartal I/2016 ini.

Direktur Ciputra Group Hendry Nurhalim mengatakan tren positif ini didorong oleh meningkatnya konsumsi rumah tangga dan investasi, serta membaiknya ekspor Kalimantan Selatan. “Bisnis otomotif adalah salah satu bisnis yang tak pernah mati sebab otomotif merupakan alat transportasi yang sangat vital dalam mendukung pertumbuhan ekonomi,”katanya dalam siaran pers, Senin (30/5).

Hendry mengatakan Banjarmasin memiliki potensi bisnis otomotif sangat besar tetapi belum ada kawasan bisnis yang menyediakan kebutuhan suku cadang dan jasa service otomotif yang lengkap, memadai, dan representatif.

“Kami melihat peluang itu, dan meliris satu kluster komersial khusus untuk bisnis otomotif. Kawasan ini diperuntukkan bagi pelaku usaha bidang otomotif, mulai dari showroom mobil seken, aksesoris, jasa service dan spare-part. Jadi ini merupakan kawasan terpadu untuk bisnis otomotif,” ujar Hendry.

Sementara itu, General Manager Ciputra Group Wilayah Kalimantan Piter Simpony mengatakan kluster AutoBiz akan  menjadi magnet baru pasaran properti komersial di Banjarmasin. Sebab, di samping merupakan  pusat otomotif pertama di Banjarmasin, juga karena AutoBiz ini dikembangkan dengan konsep inovatif dengan desain tata ruang yang hijau, bersih, dan modern.

Untuk tahap pertama, perusahaan menawarkan unit terbatas atau hanya 17 unit saja dengan satu tipe sehargakurang dari Rp1 miliar.

“Segmen di harga ini cukup besar, terbukti dengan adanya permintaan cukup besar, maka ada potensi pengembangan di lahan baru terhadap cluster ini,” ujar Piter.

Menurut Piter, saat ini belum ada kawasan pusat bisnis otomotif terpadu di Banjarmasin, padahal di beberapa kota-kota besar, terutama di Pulau Jawa, pusat bisnis seperti ini sangat dibutuhkan, supaya konsumen tidak perlu ke beberapa tempat jika ingin memenuhi kebutuhan kendaraan bermotornya.

Piter berharap, AutoBiz ini menjadi solusi bagi pengusaha sekaligus bagi konsumen. Sebab, penjualan kendaraan bermotor setiap tahun terus meningkat, sehingga kebutuhan dan permintaan untuk aksessoris dan suku cadang menjadi cukup tinggi.

Lokasi BizPark Ciputra Banjarmasin, kata Piter, sangat strategis karena berada di Jalan Gubernur Subarjo, Banjarmasin. Hanya 15 menit dari pusat kota, 10 menit ke Dermaga Pelabuhan Trisakti, dan 15 menit ke Bandara Internasional Syamsudin Noor.

Lebih menarik, kawasan BizPark Ciputra Banjarmasin ini sudah dikelilingi perusahaan nasional maupun multinasional. Seperti  perusahaan makanan dan minuman, ekspedisi, kontraktor, ternak, kosmetik dan lainnya.  “Perusahaan-perusahaan juga merupakan konsumen potensial bagi usaha-usaha di kawasan AutoBiz, di samping konsumen dari luar,” kata Piter.

Hendry menambahkan kluster komersial ini akan sukses di pasaran, apalagi ada rencana dari Bank Indonesia melakukan relaksasi atau pelonggaran terhadap aturan loan to value atau LTV. Kebijakan ini akan berdampak positif mendorong daya beli masyarakat terhadap rumah, terutama kemampuan pemenuhan uang muka.

“Karena itu, kami sambut gembira rencana BI ini, kalau betul menurunan uang muka masing-masing 10%, maka dapat meningkatkan kemampuan konsumen dalam membeli produk-produk properti. Khusus di Banjarmasin, jika pelonggaran ini diberlakukan, kami perkirakan transaksi properti bisa tumbuhan sekitar 30 – 40%,” kata Hendry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper