Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia memperkirakan inflasi pada Mei 2016 akan berada di level 0,19% (mtm) dan 3,3% (yoy). Tekanan di produk holtikultura termasuk cabai cenderung lebih turun, sementara daging ayam masih mengalami pelonjakan.
Direktur Penelitian Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengatakan pada tahun lalu terdeteksi inflasi berada di level 0,54% pada bulan menjelang bulan puasa karena konsumsi mulai merangkak naik.
Tahun ini, perlambatan ekonomi mempengaruhi pola konsumsi masyarakat. Sepanjang Januari-April 2016, inflasi cenderung rendah bahkan April 2016 mengalami deflasi 0,45% menunjukkan kenaikan harga konsumsi yang tidak tinggi menjadi indikator permintaan yang belum kuat.
"Inflasi yang terjadi di bulan sebelum bulan Ramadan itu biasa karena konsumsi besar, tapi tahun ini sepertinya income sedang tidak terlalu baik," ucapnya, di Jakarta, Jumat (27/5/2016).
Dia memprediksi inflasi akan cenderung naik pada Mei 2016 sekitar 0,18%-0,2%. Nantinya, konsumsi sandang dan pangan menjadi andalan peningkatan pembelian oleh konsumen. Inflasi juga akan merangkak naik pada bulan puasa dan Idul Fitri.
"Pada Juli, pas momen Lebaran akan terjadi inflasi, di Juni juga bahkan bisa lebih tinggi," katanya.
Sebelumnya, hasil survei BI memperlihatkan konsumen menduga adanya tekanan kenaikan harga masih meningkat pada Juli 2016. Indeks Ekspetasi Harga pada tiga bulan mendatang tercatat naik 2,6 poin menjadi 174,0.
Tekanan kenaikan harga diperkirakan terjadi pada kelompok sandang dan kelompok bahan makanan seiring prediksi peningkatan permintaan jelang hari raya Idul Fitri.