Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PETISI DARING: 10.686 Orang Desak Pemerintah Tak Terapkan Tax Amnesty

Sedikitnya 10.686 pendukung mendesak pemerintah tak mengampuni orang dan korporasi pengemplang pajak karena menimbulkan perlakukan yang tak adil kepada pembayar pajak lainnya
Tax Amnesty. /Bisnis.com
Tax Amnesty. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Sedikitnya 10.686 pendukung mendesak pemerintah tak mengampuni orang dan korporasi pengemplang pajak karena menimbulkan perlakukan yang tak adil kepada pembayar pajak lainnya.

Petisi itu dibuat oleh Forum Pajak Berkeadilan (FPB), yang menyaatakan bahwa Indonesia berada dalam posisi ke-9 dari negara-negara dengan aliran uang haram tertinggi di dunia. Mereka menyebtukan Indonesia kehilangan potensi penerimaan pajak sekitar Rp2.400 triliun atau US$18,8 miliar.

"Apakah pemberlakuan Tax Amnesty efektif membawa kembali dana segar untuk memenuhi sumber pembiayaan pembangunan di dalam negeri?" demikian petisi tersebut, Senin (23/5/2016).

Hingga hari ini jam 08.52 WIB, pendukung petisi itu telah mencapai 10.685 orang. Diperlukan sekitar 4.315 orang lagi untuk mencapai angka 15.000 pendukung.

FPB menyatakan Tax Amnesty juga belum dibarengi perbaikan administrasi perpajakan selain tak adanya penegakan hukum. Hasilnya, paparnya, bukan optimalisasi penerimaan pajak yang diperoleh, melainkan turunnya wibawa pemerintah.

"Seharusnya pemerintah berhenti memanjakan korporasi dan orang super kaya pengemplang pajak dengan berbagai insentif," demikian FPB. "Pemerintah harus memberikan perlakuan adil pada pembayar pajak patuh dengan melakukan penegakan hukum pada wajib pajak yang tidak patuh."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anugerah Perkasa

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper