Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BKP Sumut Buka 60 Toko Tani

Badan Ketahanan Pangan (BKP) Sumatra Utara pada hari ini (18/5/2016) resmi mengoperasikan total 60 Toko Tani Indonesia. Adapun, TTI tersebar di Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai dan Langkat.

Bisnis.com, MEDAN--Badan Ketahanan Pangan (BKP) Sumatra Utara pada hari ini (18/5/2016) resmi mengoperasikan total 60 Toko Tani Indonesia. Adapun, TTI tersebar di Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai dan Langkat.

Pembukaan TTI diharapkan semakin memperluas akses masyarakat untuk mendapatkan bahan kebutuhan pokok terutama beras dengan harga wajar.

"TTI selain membantu masyarakat juga membantu petani mendapatkan harga yang menguntungkan," ucap Plt Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi di sela-sela pembukaan TTI dan apresiasi Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM).

Lebih lanjut, Erry berharap keberadaan TTI mampu meredam gejolak harga beras dan membentuk harga wajar Rp7.500 per kg di Sumut. Dia pun meminta gabungan kelompok tani (gapoktan) sebagai pemasok, menjaga kualitas beras di TTI.

Sementara itu, Erry menjelaskan, pembentukan PUPM merupakan upaya pemerintah untuk menjaga harga wajar di tingkat konsumen. Tak hanya itu, PUPM juga dapat berperan memotong rantai pasok, dan mempermudah akses harga pangan di tingkat konsumen.

"PUPM juga dapat mengurangi keuntungan pedagang perantara serta merubah struktur pasar. Kegiatan PUMP secara tidak langsung  juga berperan dalam mengatasi anjloknya harga pada masa panen raya dan tingginya harga saat masa paceklik. Kita harus bersinergi mendukung operasional PUPM dan TTI," tambah Erry.

Kendati demikian, Ketua Gapoktan Sehati di Desa Silau Rakyat, Serdang Bedagai Zulkifli, mengatakan, dengan kondisi harga gabah kering giling (GKG) yang sedang mahal yakni Rp6.000 per kg, harga jual beras ke TTI menjadi Rp7.300 per kg justru merugikan petani.

Adapun, Zulkifli masih berkomitmen menjual ke TTI. Dia memperhitungkan, petani dapat untung ketika harga gabah turun menjadi Rp5.300-Rp5.400 per kg," katanya.

Per gapoktan, sebut Zulkifli, mendapatkan alokasi bantuan Rp200 juta. Sebanyak Rp140 juta digunakan untuk membeli beras petani dan Rp60 juta dipakai untuk biaya operasional petani.

Kepala BKP Sumut Suyono menuturkan, pengoperasian TTI dilakukan pasca ada kesepakatan antara pemerintah dan gapoktan serta TTI.

Dari total 60 TTI di Sumut, jumlah terbanyak ada di Medan yakni 32 TTI dan sisanya tersebar di tiga kabupaten/kota lainnya.

"Kami sudah menetapkan pemasok beras ke seluruh TTI dari 30 gapoktan. Satu gapoktan akan memasok ke dua TTI. Kami juga merancang operasional TTI di dekat hunian padat penduduk dan pasar tradisional agar masyarakat lebih mudah mendapatkan beras dengan harga terjangkau," ucap Suyono.

Dia berharap, TTI di Sumut mampu menjadi percontohan. Pasalnya, Sumut merupakan salah satu dari sembilan provinsi yang memiliki TTI.

"Pada tahap pertama kami memang baru menjual beras. Nantinya akan kami kembangkan ke komoditas lain seperti cabai merah dan bawang merah yang juga menjadi penyumbang inflasi," pungkas Suyono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper