Bisnis.com, SINGAPURA--Implementasi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sebagai satu pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara diyakini akan meningkatkan komitmen peningkatan pembangunan di sektor infrastruktur yang setiap tahunnya dapat mencapai US$110 miliar per tahun hingga 2025.
Head of Global Banking Maybank Kim Eng Feisal Zahir menjelaskan kebutuhan itu pada akhirnya akan meningkatkan investasi asing di kawasan, termasuk di Indonesia yang juga membuka arus perdagangan barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara di Asia Tenggara.
“Potensi investasi sangat terbuka lebar. Untuk infrastruktur di enam negara Asean 6—Malaysia, Singapura, Indonesia, Vietnam, Filipina dan Thailand—saja membutuhkan US$84 miliar di tahun ini,” jelasnya di sela-sela konferensi Maybank’s Invest Asean Singapore 2016, Kamis (14/4).
Konferensi yang mengambil tema Asean’s Next Wave: Building the Infrastructure of Opportunity menitikberatkan pada perlunya upaya peningkatan aktivitas ekonomi di kawasan agar dapat menggantikan pelambatan pertumbuhan global.
Konferensi tersebut dihadiri perwakilan pemerintah dan 49 korporat dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Thailand, Hong Kong dan India. Konferensi tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan komitmen peningkatan pembangunan di sektor infrastruktur dan perdagangan bebas kawasan.
John Chong, Chief Executive Officer Maybank Kim Eng menuturkan pembangunan sebagian besar negara di Asean sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk yang mendorong tren urbanisasi, seperti yang terjadi di Indonesia, Filipina, Malaysia, dan Thailand. Sektor infrastruktur yang berpotensi berkembang saat ini meliputi berbagai bidang yaitu transportasi, bandara, jalan raya, energi, energi terbarukan, dan air limbah.