Bisnis.com, PEKALONGAN - Pemerintah Kota Pekalongan akan serius mengelola Technopark Perikanaan dan Batik yang didukung sumber daya manusia profesional serta mendapat predikat terbaik di Pulau Jawa.
Penanggung jawab Program Technopark Perikanan Kota Pekalongan Atang Sulaeman menjelaskan, pada tahun ini disiapkan anggaran sebesar Rp6,8 miliar yang akan digunakan untuk membentuk 11 unit Pengusaha Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) atau Usaha Mikro Menengah (UKM) inovatif. Selain itu, ditargetkan minimal ada 50.000 ekor benih ikan nila salin disebarkan kepada petani atau nelayan.
Di samping itu, pelayanan teknologi kepada masyarakat dapat terlaksana dengan baik, replikasi teknologi budidaya ikan, serta adanya lima jenis olahan berbasis ikan produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berstandar pasar modern. “Selain itu, terbentuknya satu unit percontohan penggunaan mikroba untuk pakan ikan,” tutur Atang dalam keterangan resmi, Senin (11/4/2016).
Pada tahun lalu, ujar Atang, pengembangan Technopark Perikanan di Kota Pekalongan dengan anggaran Rp8,7 miliar sudah dapat mewujudkan beberapa program melatih 20 Kelompok Usaha Bersama (KUB) pengolahan hasil perikanan, pembangunan satu pusat inovasi dan menghasilkan lima tenant.
Selain itu, menghasilkan portal manajemen pengetahuan technpark perikanan, 1 demplot (demonstration plot) budidaya ikan nila unggul, dan satu prototipe sistem budidaya perikanan yang terintegrasi multi topik.
Atang mengatakan pemerintah telah menyiapkan anggaran untuk pengembangan Technopark Perikanan Kota Pekalongan hingga 2019 mendatang. Kawasan Technopark Perikanan meliputi zona budidaya, zona industri perikanan rakyat, zona industri perikanan skala besar, zona pemasaran dan zona perguruan tinggi.
Wali Kota Pekalongan Achmad Alf Arslan Djunaid mengatakan, Pemkot Pekalongan akan serius mengelola technopark perikanaan dan batik. Pada tahun depan, pemerintah akan mengalokasikan anggaran senilai Rp6,3 miliar, Rp5,3 miliar pada 2018 dan Rp4,6 miliar pada 2019.
“Sasaran akhir 2009, kawasan Technopark Perikanan Kota Pekalongan sebagai pusat percontohan budidaya ikan nila unggul, serta pusat pelatihan dan praktik bagi kelompok petani atau nelayan,” tambahnya.
Technopark Perikanan,dan Batik yang ada di Kota Pekalongan, dinilai sebagai salah satu pengembangan technopark terbaik yang ada di bawah pendampingan Badan Pengkajian dan Penerangan Teknologi (BPPT) RI.
Kepala BPPT Unggul Priyanto akhir pekan lalu, mengatakan ada tiga teknopark dengan penilaian terbaik salah satunya di Kota Pekalongan. Dua di antarannya yakni Technopark Bantaeng dan Technopark Pelalawan, Riau.
Ketiganya dianggap sebagai yang terbaik dari sembilan technopark yang digarap BPPT di seluruh Indonesia. “Ketiga technopark itu, kami anggap paling berhasil dari sembilan technopark yang telah dibangun,” terangnya.
Oleh sebab itu, tahun depan pengembangan Tecnopark Perikanan di Kota Pekalongan akan terus dilanjutkan. Tahun ini, Kawasan Technopark Perikanan ditargetkan menjadi pusat percontohan budidaya ikan nila unggul. Kemudian Technopark Perikanan juga akan dijadikan sebagai pusat pelatihan dan praktik bagi kelompok nelayan pembudidaya ikan.