Bisnis.com,JAKARTA - MasterCard Indonesia memperkirakan daya beli masyarakat masih tetap tinggi meski tahun lalu sempat turun, karena kelesuan ekonomi. Prediksi ini didasarkan pada survei MasterCard yang bertajuk MasterCards Index of Consumer Confidence yang dipublikasikan pada bulan Februari lalu.
Director PT MasterCard Indonesia Tommy Singgih mengatakan dari survei tersebut terungkap bahwa konsumen di Indonesia memiliki optimisme yang tinggi terhadap masa depan perekonomian.
Dalam survei yang dilakukan di 17 negara di kawasan Asia Pasifik, Indonesia dengan poin indeks sebesar 76,5 merupakan salah satu dari tiga negara di samping Myanmar (95.7 poin indeks) dan Vietnam (94.5 poin indeks) yang mengalami peningkatan keyakinan konsumen (consumer confidence) sebesar 12.2 poin indeks selama semester ke-dua tahun 2015.
"Optimisme perekonomian tinggi jadi daya beli masyarakat juga tinggi. Kami berkomitmen untuk senantiasa menghadirkan inovasi teknologi pembayaran terkini untuk mendukung para mitra strategis," ujarnya dalam press conference kerja sama MasterCard Indonesia dan Lotte Mart di Jakarta, Jumat (8/4/2016).
Salah satu inovasi teknologi yang dilakukan MasterCard adalah penggunaan chip pada kartu-kartu yang dikeluarkan, sehingga nantinya pengguna tak perlu lagi repot-repot menggesek dan memasukkan pin saat berbelanja. Inovasi ini juga sebagai upaya mendukung gerakan non tunai yang dicanangkan pemerintah.
SURVEI MASTER CARD: Daya Beli Masyarakat Indonesia Masih Tinggi
MasterCard Indonesia memperkirakan daya beli masyarakat masih tetap tinggi meski tahun lalu sempat turun karena kelesuan ekonomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Abdul Rahman
Editor : Nancy Junita
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
10 jam yang lalu
Di Balik Aksi Lo Kheng Hong Borong Puluhan Juta Saham PGAS
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu
Industri Petrokimia Menanti Momentum Pemulihan Tekstil
6 jam yang lalu