Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkot Yogyakarta Berupaya Pangkas Jalur Distribusi Ikan Laut

Pemerintah Kota Yogyakarta mengupayakan pemangkasan jalur distribusi ikan laut guna menjamin kesegaran produk sekaligus meningkatkan penjualan di pasar lokal.
Ikan hasil tangkapan nelayan. /Antara
Ikan hasil tangkapan nelayan. /Antara

Bisnis.com, YOGYAKARTA - Pemerintah Kota Yogyakarta mengupayakan pemangkasan jalur distribusi ikan laut guna menjamin kesegaran produk sekaligus meningkatkan penjualan di pasar lokal.

"Selama ini, ikan dari perairan Sadeng di Gunungkidul langsung dijual ke Semarang dan baru dijual kembali ke Yogyakarta," kata Kepala Bidang Pertanian Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian (Disperindagkoptan) Kota Yogyakarta Benny Nurhantoro, Kamis (31/3/2016).

Jalur distribusi ikan tangkap yang cukup panjang tersebut menjadi salah satu sebab masih rendahnya konsumsi ikan oleh warga Kota Yogyakarta yaitu 21,74 kilogram per kapita per tahun pada 2014 atau jauh lebih rendah dibanding konsumsi nasional yang mencapai 38 kilogram per kapita per tahun.

Panjangnya jalur distribusi yang harus ditempuh juga menyebabkan kualitas ikan laut yang dijual di wilayah Yogyakarta sudah tidak dalam kondisi segar. "Biasanya, ikan yang tidak segar berbau amis. Akibatnya, masyarakat enggan mengonsumsi ikan laut karena banyak yang amis," katanya.

Padahal, ikan laut dalam kondisi segar sama sekali tidak berbau amis. Oleh karena itu, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta bekerja sama dengan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) akan menggelar kampanye makan ikan laut.

Kampanye makan ikan laut akan digelar di Kompleks Balai Kota Yogyakarta pada 11 April, diikuti seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta, sekolah dan sejumlah hotel.

"Kami ingin membuktikan bahwa ikan laut dalam kondisi segar tidak berbau amis dan ada beragam makanan yang bisa dihasilkan dari olahan ikan," katanya.

Selain kampanye, upaya untuk memenuhi kebutuhan ikan segar di Yogyakarta dilakukan dengan membangun berbagai fasilitas pendukung di Pasar Ikan Higienis (PIH) Yogyakarta berupa cold storage, pembekuan ikan dan tempat produksi es batu. "Fasilitas itu diharapkan dapat dibangun tahun ini," katanya.

"Cold storage memiliki kapasitas 100 ton, tempat pembekuan ikan memiliki kapasitas 3 ton, dan produksi es batu memiliki kapasitas 10 ton.

Tambahan fasilitas tersebut juga menjadi bagian dari pemberlakuan sistem logistik ikan nasional yang bertujuan mendistribusikan ikan dari daerah yang surplus ke daerah yang kekurangan ikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper