Bisnis.com, MAKASSAR - BUMN pengelola kawasan yang berbasis di Makassar, PT Kima, tengah menjajaki kerja sama dengan sejumlah investor maupun perbankan untuk mendanai ekspansi perseroan di Sulawesi Selatan.
Direktur Utama PT Kawasan Industri Makassar (Kima) Abdul Muis mengatakan pihaknya telah merancang perluasan kawasan dengan menyasar daerah penyangga Makassar dengan luas kawasan industri mencapai sekitar 200 hektare.
"Kita masih menunggu investor yang siap untuk bekerja sama, perbankan juga kita harap tertarik untuk membiayai pembangunan kawasan industri baru ini," katanya, Kamis (31/3/2016).
Adapun lokasi pengembangan kawasan industri tersebut berada di Kabupaten Maros yang disiapkan menjadi Kima II untuk menampung pabrik maupun industri yang berekspansi ke Sulsel.
Menurut Muis, total investasi yang dibutuhkan untuk membangun Kima II mencapai Rp800 miliar yang digunakan untuk proses pembebasan lahan, pembangunan power plant serta pengadaan fasilitas penunjang lainnya.
Pengembangan kawasan itu dimaksudkan pula untuk mengantisipasi kepadatan industri di Kima I yang saat ini telah menampung sekitar 175 industri yang bergerak pada berbagai sektor.
Dengan kondisi tersebut, luasan lahan eksisting saat ini hanya tersisa sekitar 30 hektare dari total lahan yang dimiliki perseroan mencapai 370 hektare. "Ini diproyeksi tidak bisa lagi menampung industri baru yang akan masuk, terlebih trennya terus naik dalam beberapa tahun terakhir," papar Muis.
Di sisi lain, pemilihan Maros sebagai lokasi pembangunan Kima II didasarkan atas akses yang relatif dekat dengan pelabuhan serta direncanakan dilintasi oleh jalur kereta api Trans Sulawesi.
PT Kima merupakan merupakan BUMN dengan komposisi kepemilikan saham sebesar 60% oleh pemerintah pusat, kemudian 30% oleh Pemprov Sulsel serta sisanya dipegang oleh Pemkot Makassar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
