Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata menggelontorkan dana US$10 juta untuk menyokong Inaceb (Indonesia Convention & Exhibition Bureau) dalam melakukan bidding event MICE (meetings, incentives, conventions and exhibitions) internasional.
Inaceb adalah biro yang terdiri dari sejumlah pelaku usaha di bidang MICE yang dibentuk sejak Desember lalu dan dilantik oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya pada Senin (28/3/2016).
Arief Yahya mengatakan persaingan antar destinasi untuk mendatangkan event MICE sangat tinggi sehingga diperlukan wadah yang mengintegrasikan seluruh kekuatan industri MICE agar dapat bersaing di pasar internasional.
"Anggaran untuk mendatangkan satu wisman sekitar US$20 atau sekitar 1% dari revenue per wisatawan. Dalam tahap pertama ini anggaran yang diberikan untuk memenangkan bidding US$10 juta yang diharapkan bisa mendatangkan revenue US$ 1 miliar," katanya usai melantik pengurus Inaceb periode 2016-2020 di Jakarta, Senin (28/3/2016).
Sejalan dengan anggaran yang diberikan, Arief juga mematok sejumlah target kerja yang harus dipenuhi pengurus Inaceb dalam 100 hari ke depan.
"Pertama, peningkatan kualitas destinasi kota MICE sebab dari 16 destinasi yang sudah bagus itu baru Bali, Jakarta dan Yogyakarta. Kedua, menetapkan top 10 originasi yakni asosiasi mana yang akan kita menangkan. Ketiga, memenangkan top 3 bidding," tambahnya.
Budi Tirtawisata, Ketua Umum Inaceb, mengatakan pihaknya akan bekerja keras untuk memenuhi target yang diberikan Kementerian Pariwisata.
Strategi dalam memenangkan bidding antara lain bekerja sama dengan asosiasi nasional lewat ambasador program atau mendekati key person di masing-masing asosiasi.
"Sudah ada beberapa list kegiatan yang ingin kita bidding. Saat ini ada event yang telah kami lobi, yakni reuni suatu marga tahun 2018 dengan jumlah peserta kurang lebih 2000-3000. Mudah-mudahan ini menjadi pilot project kami," kata Budi.
Inaceb menargetkan untuk meningkatkan posisi Indonesia dalam ICCA rangking ASia dan Pasifik ke posisi 8 dengan jumlah event MICE 150 kegiatan pada 2019. Saat ini posisi Indonesia ada di ranking ke 12 dengan 76 kegiatan MICE.
Kontribusi dalam jumlah wisatawan juga diharapkan dapat meningkat menjadi 2 juta atau 10% dari total target 20 juta wisman pada 2019. Jumlah ini meningkat 10 kali lipat dari capaian di tahun 2015.
Target berikutinya yakni meningkatkan posisi kota-kota di Indonesia dalam ranking ICCA dan UIA sehingga masuk dalam 30 besar dunia.
Penyelenggaraan kegiatan MICE juga diharapkan berkontribusi dalam pendapatan devisa negara dan menggerakkan perekonomian. Manfaat ekonomi langsung dari event ini cukup signifikan dengan pembelanjaan delegasi rata-rata US$1.900 dengan masa tinggal selama 3,5 hari.
"Dampak ekonomi akan jauh lebih besar setelah dikombinasikan dengan manfaat ekonomi tidak langsung, seperti penyewaan venue penyelenggaraan acara, ground handling facility, penyewaan kendaraan dari perusahaan transportasi, penerbangan, barang cetakan," tambahnya.
Kemenpar Anggarkan US$10 Juta Untuk Bidding MICE Inaceb
Kementerian Pariwisata menggelontorkan dana sebesar Us$10 juta untuk menyokong Inaceb (Indonesia Convention & Exhibition Bureau) dalam melakukan bidding event MICE (meetings, incentives, conventions and exhibitions) internasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Martin Sihombing
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
32 menit yang lalu
Pemerintah Wanti-wanti Harga Rumah Bakal Naik, Imbas Kebijakan PPN 12%
52 menit yang lalu
Pengentasan Kemiskinan, Pemerintah Sepakat Gunakan Data BPS
59 menit yang lalu
Pemerintah Telah Kucurkan Rp13,7 Triliun untuk Bangun Rumah Murah
1 jam yang lalu