Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menetapkan konsorsium BUMN --PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Waskita Tollroad, anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk-- sebagai pemenang lelang proyek tol Batang - Semarang sepanjang 75 kilometer.
Keputusan tersebut tertuang dalam surat Penetapan Hasil Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol BatangSemarang yang dikeluarkan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) pada Selasa (22/3/2016). Dalam surat tersebut, panitia pelelangan telah menetapkan konsorsium PT Jasa Marga dan PT Waskita Toll Road sebagai peringkat 1 dan PT Bangun Tjipta Sarana di peringkat 2.
Ketua Panitia Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol Eka Pria Anas menyebutkan pemeringkatan tersebut didapat dari hasil evaluasi panitia pelelangan berdasarkan dokumen penawaran yang diajukan kedua badan usaha.
Kita sudah selesai menilai, keputusannya BUMN Jasa Marga dan Waskita di peringkat satu, Bangun Tjipta di peringkat dua, ujarnya kepadaBisnismelalui sambungan telepon,Selasa (22/03) malam.
Dalam surat tersebut juga disebutkan bahwa proses pelelangan kini memasuki masa sanggah. Peserta pelelangan yang keberatan atas hasil pelelangan dapat mengajukan sanggahan tertulis kepada kepala BPJT disertai bukti-bukti terjadinya penyimpangan dengan tembusan kepada Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR selambat-lambatnya Selasa (29/03) pukul 16.00 WIB.
Sebelumnya Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna menyatakan dari lima konsorsium yang dinyatakan lolos prakualifikasi, hanya konsorsium JSMR-WTR dan Bangun Tjipta Sarana yang memasukkan dokumen penawaran. Dengan kata lain, tiga konsorsium lainnya otomatis gugur dalam proses lelang.
Pelelangan hasil pembukaan dokumen kemarin memang hanya dua perusahaan yang masukin yaitu konsorsium Jasa Marga-Waskita Toll Road dan Bangun Tjipta Sarana. Sejauh ini Jasa Marga dan Waskita yang berikan penawaran terbaik, ujarnya.
Dalam konsorsium perusahaan plat merah tersebut, JSMR memiliki porsi mayoritas sebesar 60% dan 40% dimiliki oleh WTR. Strategi pendanaan untuk tol dengan nilai investasi yang diperkirakan mencapai Rp7,23 triliun tersebut akan menggunakan 30% ekuitas perusahaan dan 70% pinjaman perbankan.
Adapun lima badan usaha yang telah dinyatakan lolos prakualifikasi sebelumnya antara lain PT Bangun Tjipta Sarana, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, Konsorsium Plus Expressway International Bhd- PT Nusa Raya Cipta Tbk-PT Saratoga Investama Sedaya, Konsorsium China Harbour Indonesia-PT Lancar Jaya Mandiri Abadi, dan konsorsium PT Jasa Marga (Persero) Tbk- PT Waskita Toll Road.
Herry menambahkan rencananya penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan tol (PPJT) akan dilakukan sebulan setelah penetapan pemenang. Dia juga meyakini proses penyusunan administrasi kontrak akan berjalan relatif mudah karena kepastian tol ini akan dibangun oleh perusahaan lokal.
Sejauh ini, ujarnya, pemerintah telah membebaskan 20 kilometer jalan dari total kebutuhan 75 kilometer. Dengan demikian, dia meyakini proses konstruksi dapat langsung dilakukan setelah penandatanganan PPJT.
Seperti diketahui, pemerintah memutuskan pelelangan ulang proyek tol yang menjadi bagian Trans Jawa ini setelah PT Marga Setia Puritama selaku investor sebelumnya dinilai telah lalai dalam memberikan tanda jaminan komitmen kepada pemerintah untuk melanjutkan proyek yang sudah mengkrak selama hampir sepuluh tahun.
Pemutusan hak konsesi pun telah dilakukan sejak November tahun lalu, setelah pemerintah mendengarkan opini hukum dari Kejaksaan Agung yang menyebutkan pelelangan ulang dapat dilakukan dan tidak mencederai kontrak yang ada sebelumnya.
Salah satu keuntungan ditender ulang adalah kita bisa buat asumsi baru nilai investasi dan konstruksi proyeknya berdasarkan kondisi yang ada sekarang, seperti inflasi, ujar Herry.
Kemenangan konsorsium BUMN dalam proyek tol yang sempat mangkrak ini akan membuat posisi BUMN kian strategis dalam pembangunan tol Trans Jawa. Dalam jaringan jalan tol Trans Jawa, JSMR telah memiliki beberapa konsesi tol, yaitu SoloNgawi, NgawiKertosono,SemarangSolo, dan SurabayaMojokerto. Sementara bagi WTR, proyek tolBatangSemarangini akan menghubungkan langsung dengan proyek tol Trans Jawa lainnya yang saat ini konsesinya dimiliki oleh perseroan, yaitu tolKanciPejagan, PejaganPemalang, dan PemalangBatang.