Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INSA Desak Kemenhub Tinjau Ulang Soal Ketinggian Jembatan Melawai-Nipah

Indonesian National Shipowners Association (INSA) Balikpapan mendesak agar Kementerian Perhubungan meninjau ulang keputusan atas persetujuan ketinggian jembatan Melawai-Nipah nipah yang akan menghubungkan Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara.
Jembatan/Ilustrasi
Jembatan/Ilustrasi

Bisnis.com, BALIKPAPAN - Indonesian National Shipowners Association (INSA) Balikpapan mendesak agar Kementerian Perhubungan meninjau ulang keputusan atas persetujuan ketinggian jembatan Melawai-Nipah nipah yang akan menghubungkan Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara.

Sebelumnya, Kemenhub telah memberikan surat persetujuan ketinggian ruas jembatan dari permukaan air pasang setinggi 50 meter pada Desember 2015. Surat persetujuan itu keluar setelah Wakil Bupati Penajam Mustaqim MZ mengunjungi Menhub Ignasius Jonan.

“Kami akan menyurati kementerian agar persetujuan ketinggian itu ditinjau ulang. Kalau pun jembatan itu jadi dibangun, selaku pengusaha di bidang pelayaran INSA menginginkan ketinggian jembatan minimal 63 meter,” tutur Ketua DPC INSA Balikpapan Rahmad Mas’ud, Selasa (22/3/2016).

Sebab ketinggian kapal yang pernah melintas di perairan Kota Balikpapan ada yang mencapai 62,03 meter. Berdasarkan data dari Kantor dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Semayang, kapal terbesar yang pernah tiba adalah MV Brave Haralambos dari Kepulauan Malta.

Kapal yang mengangkut muatan batu bara itu berukuran sepanjang 292 meter dengan ketinggian mencapai 62,03 meter dan tercatat tiba di Balikpapan pada Agustus 2014. Pada tahun-tahun sebelumnya, kapal terbesar yang tiba adalah MV North Energy sepanjang 292 meter dengan ketinggian 58 meter.

Atas dasar inilah INSA berharap agar Kemenhub meninjau ulang persetujuan ketinggian jembatan Melawai-Nipah nipah. Sebab kapal yang masuk ke perairan Balikpapan semakin besar. Apalagi, MEA telah diberlakukan, kemungkinan kapal-kapal besar yang bersandar di kota minyak pun semakin besar.

Rahmad mengatakan pihaknya cukup terkejut saat mengetahui Kemenhub menerbitkan surat persetujuan ketinggian jembatan itu. Sebelumnya, hasil koordinasi dengan Kemenhub menyatakan luas teluk yang ada saat ini tak memungkinkan untuk dibangun jembatan karena akan menganggu maneuver kapal.

“Apalagi arus alur laut di Balikpapan salah satu yang terkencang di tanah air. Artinya, kapal membutuhkan area lapang untuk menunjang operasional,” sambung Rahmad.

Tak hanya INSA, Indonesian National Ferry Owners Associatons (INFA) Kaltim pun mengeluhkan rencana pembangunan jembatan itu. Keberadaan jembatan itu akan menjadi bom waktu bagi bisnis kapal ferry rute Balikpapan Kariangau-Penajam.

Ketua INFA Kaltim Taufik Handriawan mengatakan kalaupun ada perusahaan kapal yang mampu bertahan nantinya adalah pemilik modal besar atau milik pemerintah yang berkomitmen melayani penumpang sekalipun tidak lagi produktif.

“Tapi saya tetap yakin masih ada potensi yang bisa diangkut, hanya saja dalam volume yang lebih sedikit dan untuk kendaraan tertentu. Kami lihat dulu karena belum tau bagaimana operasionalnya jembatan ini seperti apa,” tukasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Penajam Paser Utara Mustaqim MZ meyakini ketinggian jembatan yang sudah disetujui oleh Kemenhub tak akan menganggu lalu lintas kapal di perairan Balikpapan. Dia menganggap persetujuan ketinggian dari Kemenhub juga akan melancarkan proses pembangunan.

Dia mengatakan semua pihak, termasuk Pemkot Balikpapan, telah menyetujui pembangunan jembatan yang rencananya akan dibangun sepanjang 6.342 meter ini. Namun, hingga saat ini baik asisten bidang pembangunan, Bappeda, dan Sekda Kota Balikpapan enggan memberikan konfirmasi.

“Selama ini kan mentoknya di izin ketinggian. Jadi setelah pembentukan konsorsium selesai, akan dilanjutkan pengurusan izin amdal, kemudian proses lelang dimulai di BPJT. Nilai pembangunan jembatan ini diperkirakan mencapai Rp5 triliun,” kata Mustaqim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nadya Kurnia

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper