Bisnis.com, JAKARTA - ExxonMobil optimistis pihaknya bisa mengoptimalkan produksi di Lapangan Banyu Urip dengan menggenjot produksi di atas 165.000 barel per hari.
Vice President Public & Government Affairs ExxonMobil Cepu Limited, Erwin Maryoto mengatakan pengoperasian fasilitas produksi utama (central processing facility/CPF) di Train A dan B Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu telah dilakukan. Sebagai dampaknya, produksi minyak sudah menyentuh puncak produksi 165.000 barel per hari pada Maret 2016.
"Start-up CPF telah dilakukan dengan sukses dan aman. Sejak Maret 2016, produksi Lapangan Banyu Urip telah mencapai tingkat produksi 165.000 bph," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Senin (21/3/2016).
Lebih lanjut, pihaknya masih terus berusaha agar kapasitas produksi bisa dioptimalkan.
Pasalnya, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016, target produksi siap jual atau lifting Blok Cepu berada di angka 161.120 bph.
Angka yang lebih tinggi justru ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (work plan and budget/WP&B) 2016 yakni 168.430 bph.
"Kami akan terus mengoptimalkan kapasitas produksi dari CPF," katanya.
Lapangan Banyu Urip menjadi salah satu tumpuan pemerintah dalam mencapai target lifting mengingat, selama ini target lifting tak tercapai.
Melalui asumsi tersebut diharapkan target lifting sebesar 830 bph dalam APBN 2016 tercapai kendati menghadapi rendahnya harga minyak.
Di BanyuExxonMobil menguasai 45% saham, PT Pertamina EP Cepu 45% dan sisanya dikuasai perusahaan pelat merah daerah.