Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Februari 2016, Ekspor Jateng Terkatrol 3,86%

Ekspor Jawa Tengah Februari 2016 mengalami peningkatan naik sebesar US$ 16,23 juta atau 3,86% dibanding Januari 2016, karena pengaruh kenaikan ekspor komoditas non migas.
Aktivitas bongkar muat peti kemas ekspor di Tanjung Perak, Surabaya/Bisnis.com
Aktivitas bongkar muat peti kemas ekspor di Tanjung Perak, Surabaya/Bisnis.com

 

Bisnis.com, SEMARANG - Ekspor Jawa Tengah Februari 2016 mengalami peningkatan naik sebesar US$16,23 juta atau 3,86% dibanding Januari 2016, karena pengaruh kenaikan ekspor komoditas nonmigas.

Kepala Badan Pusat Statistik Jateng Margo Yuwono menjelaskan nilai ekspor pada Februari dari Jateng ke sejumlah negara tercatat sebesar US$436,55 juta atau naik sebesar US$16,23 juta atau 3,86% dibandingkan ekspor Januari 2016 (US$ 420,32 juta).

“Kenaikan nilai ekspor pada bulan lalu disebabkan oleh naiknya ekspor komoditas non-migas dari Jawa Tengah sebesar 5,24% yaitu dari US$410,48 juta (Januari 2016) menjadi US$431,98 juta (Februari 2016),” ujar Margo, Selasa (15/3/2016).

Adapun, untuk komoditas migas pada Februari 2016 justru mengalami penurunan sebesar 53,56% ( dari US$ 9,84 juta pada bulan Januari 2016 menjadi US$4,57 juta pada Februari 2016.

Secara year on year, nilai ekspor Jawa Tengah Februari 2016 mengalami kenaikan sebesar 1,92% atau sebesar US$8,21 juta. Secara kumulatif, ekspor periode Januari-Februari 2016 mencapai US$856,87 juta naik 0,18% dari ekspor kumulatif Januari-Februari 2015 (US$ 855,36 juta).

Margo menjelaskan memasuki bulan kedua tahun ini, pangsa pasar utama ekspor komoditas yang berasal dari pelabuhan muat di Jawa Tengah paling banyak tertuju ke negara Amerika Serikat, Tiongkok dan Jepang.

Menurut kelompok komoditas, selama periode Januari-Februari 2016 tiga kelompok komoditas yang mempunyai nilai ekspor tertinggi dibandingkan nilai ekspor komoditas lainnya adalah Tekstil dan barang Tekstil, Kayu dan barang dari Kayu, serta Bermacam barang hasil pabrik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khamdi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper