Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mina Padi: Target Penambahan Satu Juta Hektare Lahan Terhambat Rasa Khawatir

Masih ada kekhawatiran bahwa hasil panen padi akan turun akibat berkurangnya 20% lahan padi yang dimanfaatkan untuk memelihara ikan.
Ketua Wantimpres Sri Adiningsih sedang meninjau lokasi mina padi./slemankab.go.id
Ketua Wantimpres Sri Adiningsih sedang meninjau lokasi mina padi./slemankab.go.id

Bisnis.com, SLEMAN - Target penambahan satu juta hektare lahan mina padi yang dicanangkan sejak 2011 hingga kini masih belum terealisasi. Saat ini, rata-rata penambahan areal mina padi berkisar 200 hektare pertahun.

Tri Haryanto, Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengatakan di antara hambatan utama pengembangan mina padi adalah masih adanya kekhawatiran bahwa hasil panen padi akan turun akibat berkurangnya 20% lahan padi yang dimanfaatkan untuk memelihara ikan.

Akibatnya, proses konversi lahan menjadi mina padi terhambat.

Padahal, berdasarkan data yang dihimpun KKP, tingkat produktivitas tanaman padi yang dibudidayakan dengan sistem mina padi justru meningkat, meskipun sebagian lahannya digunakan untuk membuat bedeng tempat pengembangbiakan ikan.

Rata-rata tingkat produktivitas padi yang dibudidayakan bersamaan dengan ikan mencapai sekitar 9-10 ton perhektare. Sedangkan di lokasi yang sama, rata-rata tingkat produksi padi tanpa sistem mina padi berkisar 7 ton perhektare.

"Hasil padi meningkat karena serangan hama berkurang drastis, bahkan nol. Tikus tidak bisa merusak tanaman karena terendam air. Hama belalang, wereng, dan kupu-kupu akan dimakan oleh ikan," ujarnya, Jumat (11/3/2016).

Selain meningkatkan produksi padi, sistem mina padi juga memberikan nilai tambah kepada petani berupa hasil budidaya ikan yang dapat dipanen bersamaan dengan musim panen padi.

Rata-rata hasil panen ikan nila yang dibudidayakan melalui sistem mina padi tercatat sekitar 5,4 ton ikan/hektare.

Pendapatan petani juga meningkat, karena biaya pupuk berkurang drastis. Pemupukan hanya dilakukan satu kali di awal musim tanam, padahal biasanya diperlukan tiga kali pemupukan.

Demikian pula, biaya pestisida dan herbisida juga jauh menurun. Berkurangnya penggunaan pupuk dan pestisida mampu menekan biaya produksi sehingga pendapatan petani meningkat.

KKP, menurut Haryanto, akan terus menyisir wilayah yang cocok menggunakan sistem mina padi.

Salah satu persyaratan utamanya yakni memiliki sumber air yang stabil sepanjang tahun.

"Tahun ini kami akan terus kasih paket-paket bantuan di berbagai tempat yang cocok untuk mina padi," lanjutnya.

Salah satu daerah yang menjadi fokus pengembangan mina padi adalah Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.

Hingga akhir tahun lalu, total wilayah yang telah menggunakan sistem budidaya mina padi telah mencapai sekitar 95 hektare.

"Setiap tahun kami targetkan bertambah setidaknya 25% dari tahun sebelumnya," ujar Widi Sutikno, Kepala Dinas Perikanan, Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Sleman.

Seiring penambahan luas wilayah mina padi, Widi meminta dukungan pemerintah untuk menjamin ketersediaan bibit ikan dan pakan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper