Bisnis.com, Jakarta--Sebanyak 149 perusahaan sawit menerima sertifikasi Sustainable Palm Oil (ISPO) dengan total lahan seluas 1,16 juta hektare atau setara dengan 5,6 juta ton Crude Palm Oil (CPO).
Bayu Krisnamurthi, Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit, mengatakan upaya sertifikasi ISPO baik untuk perusahaan dan petani akan dipercepat. Saat ini, masih ada 540 perusahaan yang masih dalam proses audit ISPO. Dana sawit juga diproyeksikan membantu proses pembiayaan untuk proses audit, disamping digunakan sertifikasi ISPO bagi petani.
"Ini penting karena kita ingin sustainable itu menjadi identitas dan keunggulan kita. Sisi lain penting bagi kita untuk promosi di negara-negara lain bisa menunjukkan indonesia mengedepankan aspek keberlanjutan ini," jelasnya usai melakukan pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, di Jakarta, Senin (29/2/2016).
Dia menuturkan Sekretariat ISPO juga akan dilibatkan untuk mewujudkan pemanfaatan dana sawit untuk membantu petani memiliki sertifikasi dan produknya dinyatakan sebagai produk yang berkelanjutan.
Tambahan 540 perusahaan sawit yang tengah diaudit untuk perolehan ISPO itu akan menjadikan total produksi sawit yang berkelanjutan mencapai 10 juta ton hingga 11 juta ton sawit.
"Produksi Indonesia kan hampir 32 juta ton sampai 33 juta ton. Masih harus bekerja keras untuk mewujudkan 100%," ujarnya.
Seperti diketahui, ISPO adalah suatu kebijakan yang diambil oleh pemerintah untuk meningkatkan daya saing minyak sawit Indonesia di pasar dunia. Selain itu, ISPO merupakan wujud dari upaya mengurangi gas rumah kaca dan memberi perhatian terhadap masalah lingkungan.