Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mentan Pusatkan Panen Raya Padi di Jateng

Menteri Pertanian Amran Sulaiman melakukan panen padi secara serentak di tujuh provinsi, yang dipusatkan di Cilacap, Jawa Tengah.
Menteri Pertanian Amran Sulaeman. /
Menteri Pertanian Amran Sulaeman. /

Bisnis.com, CILACAP - Menteri Pertanian Amran Sulaiman melakukan panen padi secara serentak di tujuh provinsi, yang dipusatkan di Cilacap, Jawa Tengah.

"Panen ini menunjukkan bahwa pemerintah berhasil dalam mengelola sistem dan pola tanam serentak dengan baik di tengah cuaca yang cukup mendukung serta dukungan alat mesin pertanian yang memadai," kata Menteri Amran Sulaiman kepada pers, di Cilacap, Jawa Tengah, Senin (29/2/2016).

Tujuh provinsi meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan.

Menteri mengatakan prediksi produksi gabah pada periode panen raya Maret mencapai 12,8 juta ton gabah kering giling (GKG) setara dengan 7,9 juta ton beras.

Produksi ini diperoleh dari luas panen 2,4 juta hektare dan cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi beras penduduk sekitar 2,6 juta ton per bulan.

Dia mengatakan produksi padi awal tahun ini meningkat walaupun mengalami kemunduran waktu tanam akibat dampak El Nino dan lainnya.

Hal ini, katanya, berkat berbagai program yang telah dilakukan oleh Kementerian Pertanian dalam antisipasi kekeringan secara dini dan masif di antaranya melalui penyaluran pompa air dan Alsintan lainnya, pembangunan rehabilitasi embung, rehabilitasi jaringan irigasi, hujan buatan dan lainnya serta gerakan tanam cepat padi.

"Berbagai kebijakan 2015 telah terbukti dan terlihat hasilnya di lapangan sehingga panen berhasil," katanya.

Beberapa kebijakan Pemerintah tersebut di antaranya pengadaan dengan pola penunjukan langsung, yang berdampak pada penyaluran benih dan pupuk tepat waktu dan musim.

Selain itu, ada perbaikan irigasi berdampak pada meningkatnya indeks pertanaman, pengembangan pertanian modern melalui pemberian bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) berdampak mempercepat olah tanam, waktu tanam, panen dan pasca panen serta efisiensi biaya dan mengurangi kerugian.

Juga kebijakan lainnya seperti pola tanam jajar dan benih unggul terbukti meningkatkan produktivitas. "Dengan demikian, pada  2016 pemerintah optimis bahwa produksi padi akan lebih tinggi dibandingkan 2015 sehingga tahun ini tak ada impor," kata Amran.

Mentan mengatakan produksi padi akan terus meningkat dan puncaknya akan terjadi pada panen raya pada Februari. "Kita pastikan pemerintah siap menyerap seluruh gabah petani sehingga mereka tak rugi," tambahnya. ()

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper