Bisnis.com, SEMARANG - Badan Penanaman Modal Daerah Jawa Tengah mendorong kabupaten di wilayah selatan untuk membuat kawasan industri guna memacu pertumbuhan ekonomi di masing-masing daerah.
Didik Subiyantoro, Kepala Bidang Pengendalian dan Pengembangan Penanaman Modal BPMD Provinsi Jateng, mengatakan wilayah selatan Jateng cukup berpotensi untuk pengembangan kawasan industri. Adapun, wilayah yang berpotensi meliputi Cilacap, Banyumas, Kebumen dan Purworejo.
Dia mengatakan investasi selama ini terpusat di wilayah utara atau di jalur pantai utara Jateng, utamanya di Semarang. Oleh sebab itu, untuk mengurangi kesenjangan pertumbuhan ekonomi yang tidak merata perlu dibentuk kawasan industri supaya investor berminat menanamkan modal di daerah tersebut.
“Kami ingin ekonomi wilayah selatan turut tumbuh, salah satunya dibuat atau pengembangan kawasan industri,” paparnya saat ditemui Bisnis disela-sela Rapat Koordinasi Penyusunan Kajian Pengembangan Kawasan Industri di Jalur Selatan Jateng, Kamis (25/2/2016).
Didik menjabarkan daerah yang tidak memiliki kawasan industri akan kesulitan untuk bertumbuh dari sisi ekonomi, terkecuali daerah itu memanfaatkan lahan yang sedikit untuk menggenjot pertumbuhan sektor perdagangan dan jasa.
Menurutnya, investor lebih memilih daerah yang mempunyai kawasan industri lantaran mempermudah dalam segala hal, mulai dari instalasi listrik, ketersediaan air, infrastruktur bahkan kenyaman di kawasan tersebut.
Dari empat wilayah tersebut, kata dia, Kabupaten Cilacap telah memiliki kawasan industri, namun sudah penuh dengan bangunan pabrik di dalamnya. Oleh sebab itu, perlu pengembangan kawasan industri baru guna menarik investor lagi.
Ketua Himpunan Kawasan Industri Jateng dan DIY Mohammad Djajadi menilai wilayah yang siap untuk pengembangan kawasan industri di Kabupaten Cilacap. Alasannya, di wilayah itu terdapat pelabuhan, dan bandara kendati tidak terlalu besar.
Sebaiknya, katanya, kabupaten atau kota lain turut memiliki kawasan industri. “[untuk membuat kawasan industri] Tidak usah besar dulu, minimal 5 hektare untuk kriteria kawasan industri kecil dan sesuai peruntukannya,” ujarnya.
Dia mengatakan pembuatan kawasan industri semestinya memiliki kekhasan tersendiri agar para investor tertarik masuk ke daerah itu. Misalnya, di Kabupaten Kebumen memiliki ciri khas produk kelapa dan produk turunannya. Jika khas daerah itu digarap maksimal, katanya, percepatan investasi akan terlihat dalam waktu cepat.