Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hebat, Mebel Ukir Jepara Andalan Ekspor ke Amerika

Bupati Jepara Ahmad Marzuki mengakui Amerika Serikat menjadi pasar utama mebel ukir asal Jepara yang didasarkan atas data nilai ekspor andalan utama di wilayah setempat.
UKM mebel/Ilustrasi-JIBI
UKM mebel/Ilustrasi-JIBI

Bisnis.com, SEMARANG - Bupati Jepara Ahmad Marzuki mengakui Amerika Serikat menjadi pasar utama mebel ukir asal Jepara yang didasarkan atas data nilai ekspor andalan utama di wilayah setempat.

Menurutnya, mebel dan ukir Jepara setiap tahun diterima lebih dari 100 negara di dunia. Sepanjang 2015, nilai ekspor ke Amerika Serikat mencapai U$26,9 juta. Jauh di atas negara-negara lain.

"AS menjadi satu-satunya negara di benua Amerika yang masuk ke dalam 10 besar negara tujuan ekspor mebel ukir Jepara," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (23/2/2016).

Di peringkat itu, terdapat lima negara Eropa. Yaitu Inggris dengan nilai U$15,3 juta. Selanjutnya, Belgia (U$13,9 juta), Belanda (U$13 juta), Jerman (U$8,4 juta), dan Prancis (U$8 juta). Empat negara lain adalah Korsel (U$14,6 juta), Australia (U$11,9 juta), Taiwan (U$7,1 juta), dan Tiongkok (U$6,1 juta).

Sepanjang tahun lalu, kinerja ekspor Jepara juga mengalami peningkatan hingga 30,66%. Yaitu dari U$131 juta, menjadi U$171 juta. "Nah, dari total ekspor tahun 2015 sebesar U$171 juta itu, furniture dari kayu masih menjadi andalan Jepara karena nilainya mencapai U$150 juta lebih,” katanya.

Jumlah itu dibukukan oleh 296 eksportir yang menjual produknya ke 113 negara. Dengan realita tersebut, Pemerintah Kabupaten Jepara cukup optimis sektor UMKM Jepara dapat bersaing dalam pemberlakuan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean), terutama dari kelompok produk mebel, ukir, dan furniture dari kayu.

Menurutnya, perajin produk budaya asal Jepara memiliki inovasi dan kreatifitas yang memberikan daya saing tinggi di pasar global. Sejak 2010, produk Mebel Ukir Jepara (MUJ) juga telah mengantongi sertifikat Haki atas dasar Indikasi Geografis (IG) dari Kemenkumham.

“Pemerintah daerah terus memfasilitasi pengusaha dalam berbagai even pameran, baik regional, nasional, maupun internasional. Khusus di level internasional, kami menyaratkan produk yang memiliki ornamen ukir untuk ditawarkan. Sebab di situlah keungggulan produk mebel asal Jepara,” ujarnya.

Nilai ekspor Jateng pada Januari 2016 mengalami penurunan 7,68% dibanding ekspor pada Desember 2015.

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jawa Tengah Jam Jam Zamachsyari mengatakan jumlah ekspor pada awal tahun ini sebesar US$420,32 juta, lebih rendah dari Desember tahun lalu US$455,28 juta. "Bila dibandingkan dengan Januari 2015, ekspor juga mengalami penurunan sebesar 1,57%, lebih rendah sekitar US$6,69 juta," ujarnya.

Penurunan tersebut disebabkan oleh turunnya ekspor komoditas non migas dari Jateng sebesar 8,79%, dari US$450,06 juta pada Desember 2015 menjadi US$410,48 juta pada Januari 2016. Sebaliknya, komoditas migas mengalami kenaikan signifikan 88,38%, dari US$5,22 juta menjadi US$9,84 juta.

Jam menuturkan pangsa pasar utama ekspor komoditas yang berasal dari pelabuhan muat di Jateng paling banyak tertuju ke Amerika Serikat, China, dan Jepang. Nilai ekspor ke Amerika Serikat pada Januari 2016 mencapai US$105,85 juta, ke China sebesar US$45,57 juta, dan ke Jepang sebesar US$41,17 juta.

"Nilai ekspor ke Amerika pada Januari mengalami penurunan dibandingkan Desember, sebaliknya untuk ekspor ke China dan Jepang mengalami peningkatan," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khamdi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper