Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Raih 12 Kontrak di Singapore Airshow, GMF Bidik 10 Besar Dunia

Setelah melampaui target nilai transaksi pada ajang Singapore Airshow 2016, perusahaan perawatan dan perbaikan pesawat GMF AeroAsia menargetkan masuk peringkat 10 besar dunia untuk perusahaan sejenis pada tahun 2020.nn
GMF AeroAsia/gmf-aeroasia.co.id
GMF AeroAsia/gmf-aeroasia.co.id

Bisnis.com, SINGPURA - Setelah melampaui target nilai transaksi pada ajang Singapore Airshow 2016, perusahaan perawatan dan perbaikan pesawat GMF AeroAsia menargetkan masuk peringkat 10 besar dunia untuk perusahaan sejenis pada tahun 2020.

Direktur Operasi GMF Juliandra Nurtjahjo mengatakan bahwa di luar perkiraan, anak perusahaan PT Garuda Indonesia Tbk tersebut mampu meraih nilai transaksi sebesar US$129,5 juta pada ajang pameran dirgantara itu.

Menurutnya, pencapaian nilai transaksi 12,9% di atas target tersebut terwujud berkat kerja keras seluruh anak perusahaan Garuda serta sinergi yang kuat di antara perusahaan pelat merah tersebut.

Pencapaian itu diumumkan Juliandra didampingi Direktur Keuangan GMF Insan Nur Cahyo setelah sesi bisnis pamerang tersebut berakhir hari ini di Singapura, Jumat (19/2/2016).

Singapore Airshow 2016 yang berlangsung sejak 16 Februari akan berakhir pada Minggu depan meski sesi bisnis berakhir hari ini.

Sampai hari ini pihak GMF telah menandatangani sebanyak 12 kontrak dengan sejumlah maskapai penerbangan untuk perawatan dan perbaikan pesawat serta sejumlah supplier komponen pesawat.

Beberapa dari customer tersebut berasal dari luar negeri seperti Airbus, KLM-Royal Dutch, AirAsia, ST Technics serta Panasonic.

Sedangkan dari dalam negeri yang ikut menandatangani kesepakatan dengan GMF termasuk Sriwijaya Air dan PT Regio Aviasi Indonesia.

Melihat peluang pasar perawatan dan perbaikan pesawat (MRO) selama pameran, pihaknya menargetkan masuk dalam jajaran 10 besar dunia untuk perusahaan MRO.

Dia optimistis target itu bisa dicapai mengingat pertumbuhan pasar MRO yang tinggi di kawasan Asia dan tingkat global.

Saat ini dari sekitar seribu perusaahaan MRO, GMF masih berada di peringkat 23 dunia.

Sedangkan di Asia GMF masih kalah dengan dua perusahaan Singapura dan satu perusahaan MRO Hong Kong.

Sedangkan dari sisi pendapatan Juliandra menargetkan tahun ini akan mencapai US$365 juta setelah pada tahun lalu mencatat pendapatan sebesar US$304 juta.

Juliandra menargetkan seiring masuknya GMF ke jajaran 10 besar dunia pada 2020 pendapatannya akan naik hingga tiga kali lipat.

Menurutnya, nilai transaksi MRO di Indonesia per tahun mencapai US$1 miliar per tahun, sedangkan GMF baru bisa merebutnya sekitar 30%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper