Bisnis.com, JAKARTA—Bank Indonesia melaporkan posisi utang luar negeri pada akhir kuartal IV/2015 naik 2,8% menjadi US$310,7 miliar. Posisi terakhir utang luar negeri pada kuartal III/2015 tercatat US$302,3 miliar, sehingga naik US$8,4 miliar atau Rp113,4 triliun (kurs Rp13.500 per dolar AS).
Laman resmi Bank Indonesia menuliskan berdasarkan jangka waktu asal, kenaikan dipengaruhi oleh ULN jangka panjang yang meningkat, sementara ULN jangka pendek menurun. Kenaikan juga terjadi pada ULN sektor publik, sedangkan sektor swasta menurun.
ULN jangka panjang pada kuartal IV/2015 mencapai US$269,4 miliar atau naik 3,6% dibanding kuartal sebelumnya. Penurunan ULN jangka pendek sebesar 2,4% dengan posisi US$41,3 miliar. Angka itu menunjukkan kemampuan cadangan devisa utuk menutupi kewajiban jangka pendek membaik.
Hal itu tercermin pada rasio utang jangka pendek terhadap cadangan devisa yang turun dari 41,6% pada kuartal III/2015 menjadi 39,0% pada kuartal IV/2015.
Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, posisi total ULN meningkat US$17,0 miliar atau tumbuh 5,8% dari posisi akhir 2014 sebesar US$293,8 miliar.
Sementara itu, rasio ULN terhadap produk domestic bruto pada akhir kuartal IV/2015 mencapai 36,1% atau lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar 34,8% dan 33,0% pada akhir 2014.