Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Pertekstilan Ingin Lirik Pasar Iran tapi Terkendala Ini

Industri tekstil dan produk tekstil mulai melirik pasar di Iran, tapi masih belum bisa berjalan akibat perjanjian perdagangan bebas yang belum selesai diakomodasi pemerintah.n
Peta Iran/
Peta Iran/

Bisnis.com, JAKARTA - Industri tekstil dan produk tekstil mulai melirik pasar di Iran, tapi masih belum bisa berjalan akibat perjanjian perdagangan bebas yang belum selesai diakomodasi pemerintah.

Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia Ade Sudrajat mengatakan bahwa industri tekstil mulai melirik pasar di Iran yang memiliki jumlah penduduk hampir sama dengan Indonesia.

"Pasarnya besar sekali. Penduduknya hampir 300 juta sama dengan kita. Pendapatan per kapita di Iran itu jauh lebih tinggi dari kita. Kalau kita cuma US$4.000, di sana US$12.000. Di sana kan empat musim, pakaiannya berlapis-lapis," katanya pada Bisnis, Kamis (18/2/2016).

Dia mengatakan bahwa perluasan pasar ke Iran masih harus menunggu kebijaka pemeritah terkait perjanjian perdagangan bebas. Ia mengklai bahwa permasalahan saat ini adalah perbankan.

"Iran maunya berhubungan langsung [dengan Indonesia], tidak mau via Dubai lagi. Maka kami ingin mendesak Bank Indonesia agar bisa bekerja sama dengan perbankan di Iran," ujarnya.

Jika ini terwujud, lanjutnya, otomatis akan meningkatkan kinerja industri dan serapan tenaga kerja secara signifikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper